Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas mencatatkan dana obligasi pemerintah dan korporasi senilai Rp100 triliun dengan menyerap pangsa pasar terbesar berdasarkan data Bursa Efek Indonesia.
Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengungkapkan selama lima tahun terakhir, bisnis perantara perdagangan obligasi Perusahaan mencatatkan kinerja yang baik dan konsisten menempati posisi jawara pada liga perantara perdagangan obligasi Indonesia.
“Hal ini tentunya semakin memantapkan posisi BRIDS menjadi yang terdepan khususnya pada pasar perdagangan obligasi Indonesia,” ujar Laksono dalam keterangan resmi, Senin (29/5/2023).
Mengutip data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) per April 2023, BRIDS menempati posisi pertama pada liga perantara perdagangan obligasi pemerintah dan koperasi dan berhasil meraih pangsa pasar sebesar 1,57 persen untuk obligasi pemerintah, dan pangsa pasar sebesar 7,83 persen untuk obligasi korporasi, yang mana naik signifikan sebesar 114 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hingga April 2023, bisnis perantara perdagangan obligasi BRIDS mencatatkan rata-rata nilai transaksi harian sebesar Rp1,32 triliun.
Dari sisi total nilai transaksi, perantara perdagangan obligasi pemerintah BRIDS mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp85 triliun, sementara bisnis perantara perdagangan obligasi korporasi mencatatkan total nilai transaksi sebesar Rp15 triliun, naik agresif 114 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan transaksi obligasi pemerintah dan korporasi pada kuartal I/2023 menunjukkan laju pertumbuhan yang berbeda dari tahun sebelumnya.
Volume transaksi obligasi pemerintah kuartal I/2023 tercatat sebesar Rp1.504 triliun, turun dibandingkan kuartal I/2022 sebesar Rp1.617 triliun, sementara volume transaksi obligasi korporasi tercatat Rp118 triliun atau meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp75 triliun.
“Perantara perdagangan obligasi pemerintah menempati posisi tiga besar sejak tahun 2019, dan saat ini kokoh berada di peringkat pertama sejak tahun 2022, sementara perantara perdagangan obligasi korporasi menempati posisi lima hingga tiga besar sejak 2021,” tambah Laksono.