Bisnis.com, JAKARTA - Saham batu bara seperti PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) terus mengalami penurunan sejak awal tahun, dengan anjlok masing-masing 47,01 persen dan 37,27 persen. Analis melihat investor dapat mengalihkan portofolio sahamnya ke sektor-sektor seperti properti hingga konsumer.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mengatakan pihaknya melihat terdapat 3 sektor yang memiliki potensi untuk memberikan performa baik tahun ini. Sektor tersebut adalah perbankan, properti, dan konsumer untuk mengganti saham ADRO Cs.
"Sektor perbankan sebagai tulang punggung IHSG, membukukan kinerja yang cukup apik pada kuartal pertama, kami perkirakan masih akan menjadi incaran utama para investor global. Oleh karena itu masih akan menjadi pendorong utama IHSG pada tahun ini," kata Pandhu kepada Bisnis, dikutip Senin (29/5/2023).
Pandhu melanjutkan, sektor berikutnya adalah sektor properti, yang selama ini dikenal sebagai salah satu alternatif investasi favorit masyarakat. Setelah tahun lalu memanen dan menikmati kondisi booming komoditas, dia menilai banyak orang yang akan mengalihkan dananya untuk berinvestasi.
Di sisi lain, proyeksi tingkat suku bunga diperkirakan sudah mencapai area puncak membuat investor akan lebih nyaman. investor juga tidak terlalu khawatir salah perhitungan akibat perubahan suku bunga yang lebih tinggi dari perkiraan yang, akan berdampak pada kenaikan cicilan.
Adapun sektor ketiga yang menurutnya cukup menarik diperhatikan adalah sektor konsumer. Pandhu melihat turunnya harga komoditas akan memangkas beban produksi emiten konsumer, yang akan membuat profit margin meningkat, dan diharapkan dapat mendongkrak laba.
Baca Juga
"Daya beli yang meningkat juga menjadi katalis positif bagi sektor ini," ucapnya.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina mengatakan pihaknya melihat potensi rotasi sektor terdapat pada sektor consumer non-cyclicals, terutama untuk makanan dan minuman atau food and beverage (F&B).
"Kami melihat sektor ini berpotensi mencatatkan kinerja yang membaik, seiring penurunan harga komoditas pertanian, perbaikan daya beli masyarakat, dan melambatnya inflasi," ucap Martha.
Martha menuturkan sektor defensif ini juga cenderung menjadi pilihan investor ketika resesi mengancam, dan ketidakpastian meningkat.
Mirae Asset Sekuritas memilih saham milik Anthoni Salim menggantikan saham ADRO dan BUMI Cs sebagai top picks, yakni ICBP dan INDF dengan TP masing-masing Rp12.500 dan Rp7.700.
Adapun Investindo Nusantara Sekuritas melihat beberapa saham yang menarik pengganti ADRO Cs antara lain BBNI, BMRI, CTRA, BSDE, KIJA, MYOR, dan ICBP.