Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan terbatas pada perdagangan Kamis (25/5/2023). Saham EXCL, BRIS, BBTN bisa jadi pilihan investor.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyampaikan pada perdagangan Rabu kemarin (24/5/2023) IHSG ditutup menguat sebesar 0,14 persen atau 9,12 poin ke level 6.745,80. IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dalam range 6.700– 6.795.
Indonesia Crude Price atau Harga minyak mentah Indonesia sepanjang tahun sampai saat ini berada pada level US$ 79,35 per barel. Harga BBM bersubsidi akan turun jika ICP berada di bawah US$70 per barel dan nilai tukar rupiah berada pada level Rp14.800.
"Adapun saat ini, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.109 YtD. Jika BBM dinaikan dalam kondisi ICP pada level saat ini, maka tingkat risiko akan meningkat karena masyarakat belum terbiasa dengan fluktuasi harga BBM dalam negeri," paparnya dalam publikasi riset.
Dari mancanegara, Inggris melaporkan tingkat inflasi pada periode April 2023 mencapai 8,7 persen YoY, lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 10,1 persen YoY. Inflasi inti pada bulan April 2023 meningkat menjadi 6,8 persen YoY, tertinggi dalam 31 tahun, dan naik dibanding periode sebelumnya yang hanya tercatat pada level 6,2 persen YoY.
Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Inggris terus mencatat kenaikan karena Bank Sentral Inggris (BoE) diproyeksikan terpaksa terus menaikan suku bunga hingga akhir tahun 2023.
Baca Juga
Saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas
EXCL
Buy : 1.945
TP : 2.000
Stop loss: <1.880
EXCL berpotensi membentuk bullish continuation bergerak di atas MA-20. MACD line berada diatas centerline dan MACD bar histogram dalam momentum positif.
EXCL sepanjang Kuartal I-2023 mencatat kenaikan pendapatan 12% YoY menjadi Rp7,54 triliun. EBITDA naik 13% YoY menjadi Rp3,58 triliun. Laba bersih terakselerasi 44% YoY menjadi Rp200,89 miliar. ARPU tercatat Rp40 ribu lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp36 ribu. Adapun per Maret 2023 total Capex EXCL telah terealisasi Rp1,4 triliun dari total anggaran Rp8 triliun untuk menambah jumlah BTS lebih dari 11 ribu.
BRIS
Buy : 1.680
TP : 1.735
Stop loss: <1.620
BRIS bullish dalam major trend di atas MA-100 dan MA-5. Berpotensi lanjut menguat dengan membentuk inverted hammer. Indikator stochastic bergerak naik dan MACD bar melemah terbatas.
Perbankan syariah prospektif ke depan di tengah penetrasi yang masih minim di level 6,9% pada tahun 2022. Pada Kuartal I-2023 total loan & financing BRIS meningkat 20,15% YoY menjadi Rp213 triliun, DPK tumbuh 12,8% YoY menjadi Rp269,2 triliun. Secara bottom line, profit after tax melesat 47,65% menjadi Rp1,4 triliun. ROE naik 158 bps YoY menjadi 18,16% dan NIM berada di level 6,04% dari 6,01% pada periode yang sama tahun 2022.
BBTN
Buy : 1.280
TP : 1.320
Stop loss: <1.240
BBTN dalam tren bullish diatas MA-100 dan MA-20. Pola inverted hammer memberikan sinyal penguatan. MACD bar histogram positif dan MACD line di atas centerline.
BBTN mencatat pertumbuhan kredit pada Kuartal I-2023 sebesar 8,16% YoY sebesar Rp299,74 triliun. Kredit perumahan memiliki komposisi terbesar senilai Rp264,57 triliun. Total DPK tumbuh 10,01% YoY menjadi Rp319,6 triliun. Secara bottom line, laba bersih tumbuh 3,42% YoY menjadi Rp801 miliar. Adapun BBTN menargetkan tahun 2023 laba bersih dapat tumbuh 10% YoY.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.