Bisnis.com, JAKARTA – Anak usaha Pertamina, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), yang dikabarkan akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juni mendatang disebut memiliki prospek yang baik meski jalan menuju hajatan IPO tidak mudah.
Pengamat BUMN Toto Pranoto menyebutkan keputusan anak usaha Pertamina itu merupakan langkah yang tepat karena membutuhkan dana investasi yang besar dalam eksplorasi dan eksploitasi cadangan migas.
“Karena dana dari induk perusahaan untuk ekspansi terbatas, maka langkah IPO cukup tepat sebagai alternatif sumber pendanaan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Selasa (23/5/2023).
PHE memerlukan banyak pendanaan eksplorasi baru untuk menemukan sumber migas baru. Toto menyampaikan investasi tersebut memerlukan dana yang besar karena adanya risiko dry hole yang tinggi.
Meski dikatakan langkah yang tepat, Toto juga bilang jalan menuju kesuksesan IPO PHE tidak akan mudah. Investor harus diyakinkan bahwa prospek bisnis PHE ke depan memang bagus.
“Jadi perlu kerja keras agar kinerja perusahaan tetap terjaga bagus dan diminati investor. Kinerja bagus yang konsisten ini mungkin akan bisa mengatasi isu BUMN saat ini yang tersangkut dengan masalah bad governance,” imbuh Toto.
Baca Juga
Sebelumnya dalam Rapat Dewan Komisioner OJK Mei lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut sedang mengkaji tahapan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) PHE. Sementara untuk Holding BUMN Perkebunan Palm Co., OJK masih belum menerima dokumen penawaran.
Kepala Eksekutif Pasar Modal OJK Inarno Djajadi mengatakan saat ini pihaknya sedang dalam proses mengkaji dokumen untuk IPO PHE. Namun, dia menyebut belum bisa memberikan informasi secara detail mengenai proses IPO sampai izin publikasi diberikan.
“IPO Pertamina Hulu Energi (PHE) saat ini masih dalam proses penelaahan dan tentunya untuk detail progress dan tahapan penelaahan saat ini OJK belum bisa memberikan penjelasan secara detail sampai dengan izin publikasi diberikan,” tuturnya dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).