Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini akan terpengaruh oleh volatilitas dolar AS di tengah ketidakpastian negosiasi pagu utang AS dan sikap hawkish Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell, mendorong pelemahan dolar AS terhadap mata uang G-10 pada akhir pekan lalu. Dalam pidatonya, Powell menyatakan bahwa AS menghadapi ketidakpastian dari pengetatan kebijakan dan pengetatan kredit perbankan.
“Dengan demikian, The Fed harus melakukan assessment yang komperhensif berdasarkan data dan proyeksi ekonomi. Pernyataannya mengisyaratkan kecenderungannya untuk manahan suku bunga acuan Fed untuk FOMC berikutnya,” jelas dia kepada Bisnis, Senin (22/5/2023).
Pada perdagangan Jumat (19/5/2023), dolar AS tercatat melemah 0,37 persen menjadi 103,20, tetapi imbal hasil obligasi pemerintah AS cenderung naik 3 basis poin menjadi 3,67 persen. Sepanjang pekan lalu, dolar AS mencatatkan tren penguatan, terutama karena ekspektasi terhadap Fed yang cenderung kembali hawkish di pertengahan pekan lalu. Indeks dolar AS naik sebesar 0,50 persen secara mingguan.
Sentimen hawkish Fed kembali mendominasi perdagangan sesi Asia pada Jumat lalu karena pejabat Fed menekankan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed pada Juni. Sentimen tersebut mendorong mata uang Asia melemah terhadap Dolar AS. Rupiah ditutup melemah 0,40 persen menjadi Rp14.925 per dolar AS. Sepanjang pekan lalu, rupiah terdepresiasi terhadap dolar AS sebesar 1,17 persen.
“Pelemahan rupiah didorong oleh data ekonomi AS yang solid, diikuti oleh pernyataan pejabat Fed yang cenderung hawkish. Yield Surat Utang Negara cenderung naik sekitar 3-5 bps seiring pelemahan rupiah dan kenaikan yield obligasi AS,” terang Josua.
Baca Juga
Adapun volume perdagangan obligasi pemerintah rata-rata tercatat Rp16,78 triliun pada minggu lalu, lebih rendah dari volume perdagangan minggu sebelumnya yang sebesar Rp20,13 triliun
Sejalan dengan perkembangan pasar Jumat lalu, kata Josua, ditambah lagi sentimen menjelang RDG BI yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga acuan BI7RR di level 5,75 persen, maka nilai tukar rupiah hari ini diperkirakan akan berada di rentang Rp14.850-Rp14.975 per dolar AS.
Simak pergerakan nilai tukar rupiah secara live.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat ke level Rp14.890 pada perdagangan hari ini.
Rupiah menguat bersama beberapa mata uang Asia lainnya. Adapun indeks dolar AS melemah 0,15 persen ke 103,05.
Rupiah melemah 0,19 persen atau 29 poin ke Rp14.901 per dolar AS pada 14.23 WIB.
Adapun indeks dolar AS menguat 0,09 persen atau 0,09 poin ke 103,29.
Rupiah menguat 0,23 persen atau 35 poin ke Rp14.895 per dolar AS pada 12.09 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau melemah 0,11 persen atau 0,12 poin ke 103,08.
Rupiah makin perkasa dengan menguat 0,24 persen atau 36,50 poin ke Rp14.893,50 per dolar AS pada 10.45 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,17 persen atau 0,18 poin ke 103,02.
Rupiah dibuka menguat 0,11 persen atau 17 poin ke Rp14.913 per dolar AS pada awal perdagangan.
Adapun indeks dolar AS melemah 0,18 persen atau 0,18 poin ke 103,02.