Bisnis.com, JAKARTA — Emiten nikel, Harita Nikel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL) mengucurkan pinjaman kepada anak usaha Rp194,26 miliar sebagai bagian dari penggunaan dana hasil IPO.
Berdasarkan keterbukaan Informasi Perseroan pada Senin (22/5/2023), Perseroan menyepakati perjanjian pinjam meminjam antara Perseroan dengan PT Gane Permai Sentosa (PT GPS) pada 17 Mei 2023 sebesar Rp194,26 miliar sebagai realisasi penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran umum perdana saham.
"rencana penggunaan dana yang salah satunya dialokasikan untuk belanja modal PT GPS dalam bentuk pinjaman ini telah diungkapkan dalam prospektus perseroan," ungkap Direktur Utama NCKL Roy Arman Arfandy dalam keterbukaan informasi, Senin (22/5/2023).
Transaksi tersebut merupakan Transaksi Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) POJK 42/2020 namun tidak membutuhkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan tidak termasuk ke dalam Transaksi Material sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) POJK 17/2020, yang dikecualikan karena nilai Transaksi Afiliasi tidak memenuhi batasan nilai transaksi material yaitu kurang dari 20 persen dari ekuitas perseroan.
Sehingga berdasarkan hal tersebut, untuk perseroan melaksanakan transaksi, perseroan tidak wajib memperoleh persetujuan RUPS.
Emiten bersandi NCKL itu resmi mencatatkan saham perdana (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 April 2023 dengan melepas sebanyak 7,99 miliar saham atau setara dengan 12,67 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham (initial public offering/IPO).
Baca Juga
Dalam IPO ini, perseroan melepas saham tersebut dengan nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp 1.250 per saham sehingga meraih dana IPO Rp9,99 triliun. Harga penawaran tersebut berada di rentang atas dari harga pada saat masa penawaran awal atau bookbuilding 15-24 Maret lalu di level Rp 1.220 – Rp1.250 per saham.
Pada akhir perdagangan Senin (22/5/2023) harga saham NCKL sendiri menyentuh Auto Reject Bawah (ARB) atau turun 7 persen atau 70 poin ke Rp930. Dalam sebulan, harga sahamnya terpantau turun hingga 30,86 persen.