Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan minimarket Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT) menyiapkan belanja modal atau capex jumbo di kisaran Rp4 triliun sampai dengan Rp4,4 triliun pada 2023. Perusahaan milik konglomerat Djoko Susanto tersebut berencana melanjutkan ekspansi gerai Alfamart di dalam negeri maupun di luar negeri.
Corporate Secretary Sumber Alfaria Trijaya Tomin Widian mengatakan AMRT menargetkan penambahan 1.000 gerai Alfamart di dalam negeri tahun ini. Sementara itu, tambahan gerai di Filipina dibidik berjumlah 250—360 toko baru. Saat ini gerai Alfamart di Filipina mencapai 1.464 toko.
“Sampai dengan Maret 2023 realisasi capex sekitar Rp860 miliar. Kami juga alokasikan untuk perpanjangan sewa toko dan renovasi. Selain itu ada rencana penambahan distribution center juga,” kata Tomin, Rabu (17/5/2023).
Ketika ditanyai mengenai rencana untuk masuk ke negara lain di kawasan Asia Tenggara selain Filipina, Presiden Direktur Sumber Alfaria Trijaya Anggara Hans Prawira mengatakan perusahaan masih melakukan eksplorasi dan mencari peluang di pasar. Namun untuk saat ini, dia memastikan belum ada rencana untuk masuk ke negara baru.
“Kami masih mengamati perkembangan dan kemungkinan untuk masuk ke negara baru. Kami melihat kinerja di Filipina bagus dengan format yang saat ini kami jalankan. Mungkin salah satu kriterianya adalah ukuran dari pasar,” kata Hans.
Dia menjelaskan terdapat batas ukuran pasar yang menjadi acuan apakah ekspansi layak dilakukan. Sebagai contoh, dia menyebutkan ukuran pasar Malaysia belum menunjang untuk aksi korporasi tersebut. Selain itu, format bisnis prospektif juga menjadi pertimbangan untuk mengoperasikan bisnis di negara baru sesuai dengan kriteria pasar yang ditarget.
Baca Juga
“Kami meyakini ritel itu harus relevan dengan pasar dan harus mengenal kebiasaan lokal. Setiap negara memiliki kriteria yang berbeda dan karena itu akan lebih cepat bagi kami untuk masuk ke pasar jika memiliki partner seperti di Filipina,” tambahnya.
Kinerja penjualan di pasar Filipina sendiri tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan AMRT. Namun Hans mengestimasi ukuran pemasukan pasar Filipina setara dengan 10 persen pendapatan neto dari pasar domestik.
Untuk 2023, Alfamart menetapkan target pertumbuhan moderat dengan harapan kinerja pendapatan dan laba dapat lebih tinggi daripada 2022. Sebagai catatan, AMRT mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp26,16 triliun selama Januari—Maret 2023. Realisasi tersebut meningkat 14,22 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp22,90 triliun.
Kenaikan pendapatan Alfamart disumbang oleh pertumbuhan seluruh segmen, terutama segmen makanan yang naik 19,50 persen secara tahunan menjadi Rp18,73 triliun pada kuartal I/2023. Sementara itu, segmen nonmakanan tumbuh 2,79 persen year on year (YoY) dari Rp7,23 triliun menjadi Rp7,43 triliun.
Sejalan dengan naiknya pendapatan, laba bersih AMRT meningkat 14,80 persen YoY dari Rp675,80 miliar menjadi Rp775,82 miliar.