Bisnis.com, JAKARTA – Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) terparkir di zona hijau dengan penguatan 7,33 persen atau 170 poin ke level Rp2.490 per saham.
Pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (12/5/2023), harga saham Bank Jago melonjak melonjak 7,33 persen ke Rp 2.490 per saham. Saham Bank Jago dibuka pada level Rp 2.330 per saham dan menyentuh level tertinggi Rp 2.520 per saham.
Dalam sepekan terakhir saham Bank Jago menguat sebanyak 14,22 persen serta menjauhi harga rights issue II di level Rp2.350. Adapun penguatan saham Bank Jago juga diikuti oleh harga saham bank digital lainnya seperti PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang menguat kurang dari 10 persen dalam sepekan.
Dari sisi global, indeks Nasdaq Composite yang selama sepekan naik hampir 2 persen ikut menjadi katalis pergerakan saham bank digital. Kemudian data inflasi di Amerika Serikat juga sejalan dengan ekspektasi pelaku pasar pada level 4,9 persen di bulan April 2023 yang menjadi catatan terendah sejak April 2021.
Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai bahwa harga saham Bank Jago masih berpeluang mengalami penguatan. Pasalnya, perdagangan hari ini didominasi dengan munculnya volume pembelian. Secara teknikal penguatan ARTO pun masih mampu berada di atas MA5, namun masih tertahan oleh MA60-nya.
“Melihat dari indikator MACD dan Stochastic, ARTO diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya yang diperkirakan akan menguji area resistance terdekat di Rp2.600 hingga Rp2.700 terlebih dahulu” katanya pada Jumat, (12/5/2023).
Baca Juga
Menurutnya market juga merespon positif rencana integrasi lanjutan Bank Jago dan ekosistem GOTO yang berpotensi dapat meningkatkan sumber pendanaan sekaligus memperluas pangsa kredit. Meski manajemen kedua perusahaan masih menutup rapat informasi terkait hal ini, tapi rumors di kalangan pasar meyakini integrasi lanjutan akan terwujud dalam waktu dekat.