Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel pengelola jaringan Erafone PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) mencatatkan penurunan laba bersih pada kuartal I/2023, meskipun penjualan memperlihatkan kenaikan dua digit. Beban yang membengkak menjadi salah satu pemicu koreksi pada bottom line.
Laba tahun berjalan ERAA yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat turun 20,20 persen year-on-year (YoY) menjadi Rp235,48 miliar, dari Rp295,09 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, ERAA mengakumulasi penjualan bersih sebesar Rp14,79 triliun atau naik 28,86 persen dibandingkan dengan Januari—Maret 2022 sebesar Rp11,47 triliun. Namun, beban pokok penjualan naik lebih tinggi, yakni sebesar 29,49 persen sehingga menembus Rp13,20 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan terutama disumbangkan oleh meningkatnya pembelian neto sebesar 35,90 persen YoY menjadi Rp17,01 triliun. Pembelian dari Apple South Asia Pte. Ltd., Singapura naik paling tinggi, yakni sebesar 137,58 persen sehingga mencapai Rp8,99 triliun pada kuartal I/2023 daripada periode yang sama tahun sebelumnya Rp3,78 triliun.
Di sisi lain, pembelian persediaan dari PT Samsung Electronics Indonesia dan PT Xiaomi Technology Indonesia masing-masing turun 23,17 persen dan 31,99 persen pada Kuartal I/2023.
Head of Corporate Communications Erajaya Group Djunadi Satrio mengatakan kenaikan penjualan bersih pada kuartal I/2023 disebabkan oleh kenaikan permintaan yang diiringi dengan strategi ekspansi toko yang terus dilakukan ERAA untuk meningkatkan jangkauan.
Baca Juga
“Dengan demikian kami dapat menangkap kebutuhan atas handset di area atau market baru. Secara umum, dua hal ini dapat meningkatkan kinerja penjualan kami,” kata Djunadi, Senin (8/5/2023).
Dia mengatakan pasar gawai atau produk elektronik selalu memiliki potensi untuk dikembangkan, terutama dengan strategi menjangkau konsumen melalui ekspansi jaringan ritel ke daerah baru.
“Inilah yang kami lakukan dengan menargetkan penambahan hingga 600 gerai baru 2023 ini. Namun, terkait proyeksi pertumbuhan penjualan ke depan, kami belum mengeluarkan guidance,” katanya.