Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Injeksi Modal dari Kookmin Sengat BBKP ke Bank Kelas Kedua RI

KB Kookmin Bank dari Korea Selatan rajin menginjeksi modal kepada PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) untuk memperkuat bisnis di Indonesia.
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati melayani nasabah di kantor cabang PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP), Jakarta, Selasa (28/6/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - KB Kookmin Bank dari Korea Selatan rajin menginjeksi modal kepada PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) untuk memperkuat bisnis di Indonesia. Arus modal ini kemudian akan mengantarkan BBKP masuk ke dalam jajaran bank kelas kedua atau bank yang memiliki modal inti Rp14 triliun sampai Rp70 triliun.

Terbaru, KB Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali perseroan akan menjadi pembeli siaga dalam aksi rights issue BBKP sebesar Rp12 triliun. Rights issue itu telah resmi mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Penambahan modal tersebut sebelumnya telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 30 November 2022 lalu. Rencanannya, BBKP akan menerbitkan sebanyak 119,99 miliar helai saham baru seri B.

Beberapa tahun sebelum itu, Kookmin Bank rajin menyuntikkan dana kepada BBKP melalui berbagai skema penambahan modal. Pada awal mula Kookmin Bank masuk ke BBKP yakni 2018, korporasi keuangan asal Korea Selatan itu menginjeksi dana ke Bank KB Bukopin senilai Rp1,46 triliun.

Aksi tambah modal Bank KB Bukopin saat itu dilakukan dengan menerbitkan saham baru sebanyak 2,7 miliar saham dengan harga Rp570 per unit.

Pada saat itu, Kookmin masih di posisi kedua pemegang saham terbesar Bank KB Bukopin, setelah Bosowa Corporation.

Injeksi modal dilakukan lagi dan pada 2020 korporasi asal Korea Selatan menggelontorkan dana Rp3,1 triliun. Injeksi itu kemudian mengantarkan Kookmin Bank sebagai pemegang saham pengendali menggeser Bosowa.

Hingga saat ini, Kookmin Bank menjadi pengendali saham perseroan dengan porsi kepemilikan 67 persen.

Sejak awal mula masuk ke BBKP hingga saat ini, injeksi modal Kookmin ke BBKP mencapai lebih dari Rp10 triliun. Apabila Kookmin meraup keseluruhan rights issue BBKP tahun ini, maka setoran modal Kookmin kepada BBKP bisa di atas Rp20 triliun.

Jadikan BBKP Sebagai Bank Kelas Kedua RI

Injeksi modal dari Kookmin akan membawa Bank KB Bukopin masuk ke dalam bank kelas kedua atau kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 3 seperti PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) hingga PT Bank BTPN Tbk. (BTPN).

Bank KB Bukopin per kuartal I/2023 mempunyai modal inti Rp6,68 triliun. Dengan setoran modal sekitar Rp12 triliun, Bank KB Bukopin mampu mempunyai modal lebih dari Rp14 triliun dan masuk ke dalam kriteria KBMI 3.

Direktur Operasi KB Bukopin Helmi sendiri mengatakan upaya rights issue tahun ini adalah terkait dengan penguatan permodalan. "Agar KB Bukopin dapat masuk ke dalam KBMI III dengan dana di atas Rp14 triliun” jelas Helmi beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, injeksi modal yang dilakukan Kookmin kepada Bank KB Bukopin selama ini juga tidak bisa lepas dari upaya bersih-bersih. Bank yang awalnya dimiliki Bosowa ini memang sempat dirundung peningkatan kredit macet hingga keroposnya struktur pinjaman dan simpanan.

Kredit macet yang mulai muncul ke permukaan pada 2016 menyebabkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) BBKP secara gross mencapai 8,54 persen pada 2017. Jumlah ini berada di atas ambang yang ditetapkan oleh OJK yakni 5 persen.

Pada saat bersamaan laba perseroan merosot 55,6 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp110,51 miliar sepanjang 2017. Rasio profitabilitas yang tecermin dari margin bunga bersih tercatat sebesar 2,89 persen atau turun 104 basis poin dibandingkan tahun 2016

Deputy President Director Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan sejak menjadi pengendali BBKP, Kookmin telah memulai transformasi bisnis dan operasional secara komprehensif. Hal ini mencakup peningkatan manajemen risiko, perbaikan organisasi, hingga sumber daya manusia.

Ia menjelaskan bahwa realisasi upaya turnaround atau membalikkan bisnis menjadi lebih baik bersama Kookmin utamanya dilakukan melalui penyelesaian atas kredit kualitas rendah.

Upaya perseroan perlahan membuahkan hasil. Setidaknya, pada kuartal I/2023 BBKP mencatatkan indikator positif atas upaya perbaikan aset, tergambar dari sisi penurunan NPL gross menjadi 7 persen, dari sebelumnya 11,8 persen pada kuartal I/2022.

Tingkat loan at risk atau LAR juga turun menjadi 50,3 persen di kuartal I/2023, dari sebelumnya 64,4 persen pada kuartal I/2022.

“Upaya Bank KB Bukopin untuk meningkatkan kualitas aset telah menunjukkan hasil, antara lain bisa dilihat dari jumlah kredit bermasalah yang turun secara drastis pada kuartal I 2023. Perbaikan kualitas asset ini berhasil diraih melalui metode organik seperti penagihan intensif, cessie, maupun upaya non-organik melalui penjualan portfolio dan hapus buku,” ujar Robby dalam keterangan resminya.

Bank KB Bukopin juga telah mencatatkan penyusutan rugi bersih konsolidasi 83,79 persen yoy menjadi Rp213,31 miliar pada kuartal I/2023 seiring dengan perbaikan kualitas aset.

Meski begitu, bank mencatatkan penyusutan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah 11,57 persen yoy menjadi Rp50,48 triliun pada kuartal I/2023. Sedangkan, BBKP mencatatkan peningkatan nilai aset secara konsolidasi 6,7 persen yoy menjadi Rp86,46 triliun. 

Dari sisi pendanaan, bank telah meraup dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Rp51,6 triliun, naik 5,11 persen yoy pada kuartal I/2023. Namun, dana murah atau current account savings account (CASA) perseroan susut 12,99 persen yoy menjadi Rp10,18 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper