Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Nikel Moncer, Laba Bersih PAM Mineral (NICL) Terbang 135 Persen

Laba bersih PT PAM Mineral Tbk. (NICL) naik 135,33 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp24,66 miliar.
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021). Penjualan Nikel Moncer, Laba Bersih PAM Mineral (NICL) Terbang 135 Persen
Emiten pertambangan nikel PT PAM Mineral Tbk. (NICL) resmi melakukan pencatatan saham perdana pada Jumat (9/7/2021). Penjualan Nikel Moncer, Laba Bersih PAM Mineral (NICL) Terbang 135 Persen

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten tambang produsen nikel, PT PAM Mineral Tbk. (NICL) menorehkan kinerja ciamik dengan membukukan laba bersih Rp58,05 miliar sepanjang kuartal I/2023.

Berdasarkan laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih NICL terbang 135,33 persen secara year-on-year (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp24,66 miliar.

Kenaikan laba bersih NICL didorong oleh penjualan nikel yang moncer mencapai Rp254,88 miliar hingga akhir Maret 2023. Capaian tersebut naik 14,7 persen yoy dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp222,20 miliar.

Secara rinci, penjualan nikel PAM Mineral ke pihak ketiga yakni ke PT Kyara Sukses Mandiri sebesar Rp164,26 miliar atau berkontribusi 64,45 persen dari total penjualan. Selanjutnya penjualan ke PT Tsingkun Dua Delapan sebesar Rp90,61 miliar atau 35,55 persen.

Meski mencatatkan kenaikan penjualan, perseroan berhasil memangkas beban pokok penjualan 10,97 persen menjadi Rp163,63 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp183,8 miliar.

Kontributor terbesar beban pokok perseroan berasal dari jasa kontraktor sebesar Rp50,95 miliar, royalti Rp28,59 miliar, manajemen stockpile Rp19,13 miliar, dan lain-lain.

Alhasil, laba bruto NICL meroket 137,61 persen menjadi Rp91,24 miliar dibanding kuartal I/2022 sebesar Rp38,39 miliar.

Berdasarkan neraca, total aset NICL tumbuh menjadi Rp692,11 miliar hingga 31 Maret 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp600,87 miliar.

Liabilitas perseroan naik menjadi Rp119,93 miliar dibanding Desember 2022 yang sebesar Rp103,55 miliar. Sedangkan ekuitas juga naik menjadi Rp572,18 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp497,31 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper