Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menanti Tuah Kolaborasi GOTO dan BFIN di Bank Jago (ARTO)

Bank Jago Tbk (ARTO) dianggap masih memiliki peluang pertumbuhan yang lebar mengingat belum optimalnya ekosistem dengan GOTO dan BFIN.
Karyawan beraktivitas didepan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas didepan logo Bank Jago di Jakarta, Senin (29/3/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Jago Tbk. (ARTO) dianggap masih memiliki peluang pertumbuhan yang lebar mengingat belum optimalnya ekosistem dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT BFI Finance Tbk (BFIN).

Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai pertumbuhan kredit Bank Jago pada kuartal I/2023 sejatinya belum mencerminkan kekuatan maksimal. Alasannya, bank digital besutan bankir senior Jerry Ng dan investor kawakan Patrick Walujo itu belum mengoptimalkan ekosistem nya sendiri, seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT BFI Finance Tbk (BFIN).

“Kinerja kredit Jago selama ini justru disumbang dari banyak partner di luar ekosistem. Dengan kontribusi GOTO dan BFIN yang belum optimal saja, mereka sudah punya outstanding kredit Rp10,8 triliun. Apalagi, jika integrasi dengan bisa dimaksimalkan, akan signifikan dampaknya,” kata Tirta, Jumat (28/4/2023).

Sebagai informasi, ARTO membukukan penyaluran kredit senilai Rp10,8 triliun pada akhir Maret 2023, tumbuh 76 persen dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp6,14 triliun. Penyaluran kredit dilakukan secara channeling melalui puluhan partner, baik institusi finansial, multifinance maupun platform digital.

Sementara itu, Analis Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana menggambarkan kinerja SeaBank yang menjadi bagian dari Sea Ltd hanya mengandalkan ekosistem platform e-commerce Shopee, melalui produk Spaylater dan Spinjam. Hasilnya Seabank membukukan kredit senilai Rp15,8 triliun, melonjak 159 persen (yoy).

“Jago punya peluang sangat besar apabila berhasil memaksimalkan penyaluran kredit ke ekosistem sendiri, baik ke GoTo maupun BFIN,” kata Radit.

Adapun, GOTO merupakan pemilik 21,9 persen saham Bank Jago. Pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2 Maret 2023 silam, GOTO mengangkat Patrick Walujo sebagai komisaris baru, bersama Agus Martowardojo dan Winoto Kartono. Di sisi lain, Patrick juga tercatat sebagai salah satu pemegang saham pengendali Bank Jago melalui Wealth Track Technology (WTT) dengan porsi kepemilikan 11,68 persen.

“Masuknya pemegang saham pengendali Bank Jago [Patrick Sugito Walujo] di jajaran komisaris GOTO merupakan sinyal yang sangat kuat tentang prospek integrasi kedua entitas di bisnis finansial. GOTO butuh Jago untuk backup bisnis lending, sedangkan Jago butuh GOTO untuk kanal penyaluran kredit,” tambah Radit.    

Sementara itu di BFI Finance, Jerry Ng, Patrick Walujo dan Boy Thohir melakukan pengendalian bersama melalui Trinugraha Capital & Co dengan kepemilikan saham mencapai 48,15 persen.

“Karena menyalurkan kredit kendaraan baru dan bekas, ticket size per debitur di BFIN cukup besar. Ini peluang yang sangat bagus. Jago dan BFIN bisa kolaborasi baik dalam bentuk credit channeling maupun joint financing. Jika bisa dioptimalkan, dampaknya bakal terasa,” pungkas Radit.

Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar menyatakan kolaborasi adalah cara yang paling efektif untuk memberikan pembiayaan kepada lebih banyak nasabah tetapi dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan.

Pertumbuhan kredit berdampak positif terhadap pendapatan bunga (interest income) yang mencapai Rp487 miliar pada akhir kuartal I/2023, tumbuh 40 persendari posisi yang sama tahun sebelumnya senilai Rp347 miliar. Lantaran beban bunga hanya Rp64 miliar, pendapatan bunga bersih Bank Jagomencapai Rp423 miliar, melonjak 43 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper