Bisnis.com, JAKARTA - Produsen sim card, PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), bakal mulai membagikan dividen pada tahun ini. Perseroan juga menargetkan pendapatan Rp154 miliar pada 2023.
Direktur Utama Pelita Teknologi Global Ardarini bermaksud membagikan dividen sebanyak-banyaknya 20 persen berdasarkan laba bersih, setelah keluarnya laporan keuangan pada 2022.
"Pembagian dividen akan tunduk dan mematuhi ketentuan dalam Pasal 71 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang menyebutkan bahwa dividen hanya boleh dibagikan apabila perseroan mencatat saldo laba positif," kata Ardarini dalam keterangan, Rabu (26/4/2023).
Memiliki kinerja per 31 Desember 2022, CHIP berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp147 miliar atau tumbuh 122 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp66 miliar. Realisasi penjualan ini juga melampaui target perseroan sebagaimana tertuang dalam prospektus yakni Rp90 miliar atau overperform sekitar 57 persen.
Dengan realisasi penjualan yang mencapai Rp147 miliar, perseroan mematok target penjualan mencapai Rp154 miliar pada tahun ini. Target 2023 ini telah mempertimbangkan sejumlah aspek. Salah satunya tanggapan konsumen positif terhadap produk CHIP.
Adapun, dari total penjualan tahun 2022, CHIP membukukan laba bersih tahun berjalan sejumlah Rp9,31 miliar. Capaian itu meningkat 85 persen dibanding 2021 yang sebesar Rp5 miliar.
Baca Juga
Selain itu, total aset CHIP tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 91 persen dari Rp35 miliar menjadi Rp66 miliar pada 2022. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan ekuitas sebesar 205 persen dari Rp6,4 miliar menjadi Rp19,8 miliar.
Direktur Keuangan Pelita Teknologi Global Hasri Zulkarnain mengatakan untuk mempertahankan dan meningkatkan profit, perseroan mempersiapkan sejumlah startegi bisnis salah satunya adalah menambah kustomer baik di lokal dan mancanegara.
Untuk lokal, CHIP memasang target bisa melakukan delivery ke telco operator lainnya selain Indosat Ooredoo, yaitu Telkomsel dan XL Axiata. Saat ini CHIP sudah terdaftar di PT Telkomsel.
"Untuk pasar mancanegara atau overseas, Afrika menjadi target awal untuk bisnis conectivty. Diharapkan dengan melakukan expor, kepercayaan publik semakin baik," kata Hasri.
Sementara itu, CHIP juga memperkuat bisnis solusi, dimana sampai saat ini CHIP masih melakukan kerjasama pada BCA untuk mengerjakan beberapa aplikasi yang salah satunya bank garansi milik BCA.
Adapun, CHIP yang didirikan pada 24 Februari 2017 adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang aktivitas connectivity dan solusi serta konsultasi perancangan IOT.
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 200 juta lembar saham yang setara dengan 24,81 persen dengan harga awal Rp160 per saham pada Februari 2023 lalu. Perusahaan yang menjadi Emiten ke-17 pada tahun 2023 dan ke-842 di BEI ini, tercatat di papan akselerasi.
Sejak IPO hingga 31 Maret 2023, harga saham Chip melonjak hingga 813 persen, dimana saham CHIP kembali masuk top gainers untuk tiga pekan berturut-turut sejak pencatatan awal.
"Bahkan, pada Akhir Maret 2021 lalu, CHIP sempat masuk jajaran top gainers di tengah tertekannya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)," kata Hasri.