Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Rontok Saat Idulfitri, Gara-gara The Fed

Ekspektasi kenaikan kembali suku bunga The Fed membuat harga emas global kembali rontok pada hari raya Idulfitri 2023.
Emas Comex./.Bloomberg. Harga Emas Rontok Saat Idulfitri, Gara-gara The Fed
Emas Comex./.Bloomberg. Harga Emas Rontok Saat Idulfitri, Gara-gara The Fed

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas global terekam berbalik melemah pada Sabtu (22/4/2023) atau akhir perdagangan di AS pada Jumat (21/4/2023). Hal itu didorong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Seperti dikutip dari Antara, ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan kembali oleh The Fed dalam pertemuan awal Mei mendatang, membuat kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$28,60 atau 1,42 persen.

Kondisi itu membuat harga emas Comex ditutup pada level US$1.990,50 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.016,80 dan terendah sesi di US$1.982,30.

Sebelumnya, harga emas berjangka terangkat US$11,80 atau 0,59 persen menjadi US$2.019,10 pada Kamis (20/4/2023), setelah merosot US$12,40 atau 0,61 persen menjadi US$2.007,30 pada Rabu (19/4/2023).

Sejak mencapai level tertinggi lebih dari tiga tahun di level US$2.048,60 pada 13 April 2023, kontrak emas teraktif Comex telah kehilangan hampir 3,0 persen. Sementara itu pada pekan ini tercatat melemah 0,6 persen, alias melanjutkan penurunan pekan lalu sebesar 0,5 persen.

Terpisah, Presiden Federal Reserve Cleveland yakni Loretta Mester bergabung dengan presiden The Fed lainnya pada Kamis (20/4/2023) dalam memberi sinyal dukungan untuk lebih banyak kenaikan suku bunga pada pertemuan mendatang. Langkah itu dinilai penting untuk mengendalikan laju inflasi di Amerika Serikat.

"Saya mengantisipasi bahwa kebijakan moneter perlu bergerak lebih jauh ke wilayah restriktif tahun ini, dengan suku bunga fed fund bergerak di atas 5,0 persen dan suku bunga fed fund riil bertahan di wilayah positif untuk beberapa waktu," kata Mester dalam pidatonya di Akron, Ohio.

Sementara itu, para analis pasar menyebutkan ekspektasi terhadap peluang kenaikan 25 basis poin lainnya pada pertemuan Fed Mei lebih tinggi dari 80 persen.

Penurunan harga emas pekan ini dimulai setelah dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS rebound dari posisi terendah satu tahun yang dicapai minggu lalu.

Imbal hasil obligasi pemerintah yang lebih tinggi juga melemahkan daya tarik aset-aset berisiko tinggi, sementara juga membatasi aliran modal asing ke Amerika Serikat.

"Emas tetap berombak saat kita mendekati akhir pekan. Ketidakpastian atas jalur suku bunga, yang seharusnya menjadi lebih jelas selama satu atau dua bulan ke depan, mendorong keragu-raguan yang kita lihat pada emas saat ini,"ujar kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper