Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas hari ini, baik di Indonesia maupun global, kompak turun menjelang Hari Raya Idulfitri.
Mengutip data harga emas Pegadaian, Kamis (20/4/2023), harga emas Antam terpantau turun Rp13.000 per gram ke Rp1,09 juta per gram. Senada, harga emas UBS tercatat turun Rp12.000 dari hari sebelumnya ke Rp1,04 juta per gram.
Sejalan, harga emas spot pada pukul 12.45 WIB terpantau turun 0,05 persen atau 0,90 poin ke bawah US$2.000, tepatnya ke US$1.994,03 per troy ons. Sementara itu, harga emas Comex untuk kontrak Juni 2023 tercatat turun 0,18 persen atau 3,60 poin ke US$2.003,70 per troy ons.
Analis MIFX Faisyal menyebutkan harga emas berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek pada Kamis (20/4/2023) di tengah sentimen menguatnya dolar AS dan tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS.
"Hal tersebut terjadi lantaran adanya pernyataan yang cenderung hawkish dari sejumlah pejabat Federal Reserve AS yang memperkuat prospek kenaikan suku bunga AS," jelasnya dalam riset, Kamis (20/4/2023).
Terbaru, Presiden Fed New York John Williams memberikan dukungan untuk kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei mendatang sambil mengatakan bahwa inflasi masih terlalu tinggi, sehingga The Fed akan menggunakan alat kebijakan moneter untuk memulihkan stabilitas harga.
Baca Juga
Sebelumnya, Presiden Fed St. Louis James Bullard, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin dan Presiden Fed Atlatan Raphael Bostic juga memberikan pernyataan yang menghidupkan kembali skenario untuk suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.
"Berdasarkan indikator CME FedWatch, saat ini pasar memperkirakan 85 persen peluangnya untuk ada kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada pertemuan Federal Reserve pada 2-3 Mei 2023," ungkapnya.
Selanjutnya, hari ini pasar juga akan mencari katalis dari data ekonomi AS seperti Unemployment Claims dan Philadelphia Fed Manufacturing Index pada pukul 19.30 WIB serta Existing Home Sales pada pukul 21.00 WIB.
MIFX memperkirakan hari ini emas berpeluang dijual selama bergerak dibawah level resistance US$2.000, karena berpotensi bergerak turun menguji support terdekat di US$1.988 per troy ons.
Namun, jika bergerak naik hingga menembus ke atas level US$2.000, emas berpeluang dibeli karena berpotensi naik lebih lanjut membidik resistance selanjutnya di US$2.008.