Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global terpantau bergerak turun pada perdagangan Rabu (19/4/2023) di tengah dolar AS yang mulai kembali bergerak di zona hijau setelah sempat melemah.
Mengutip data Bloomberg, pukul 09.15 WIB, harga emas Comex untuk kontrak Juni 2023 terpantau turun 0,23 persen atau 4,70 poin ke US$2.015 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot terpantau turun 0,08 persen atau 1,43 poin ke US$2.003,92 per troy ons.
Analis MIFX Faisyal memperkirakan emas berpeluang dijual hari ini menguji support di US$1.998 per dolar AS jika dolar AS rebound di tengah pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat The Fed terkait kebijakan suku bunga.
Namun, jika emas bisa bergerak naik hingga menembus ke atas level US$2.010, emas berpeluang dibeli membidik resistance di US$2.012.
Faisyal mengatakan emas berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di tengah sentimen menguatnya dolar AS dan meningkatnya tingkat imbal hasil obligasi AS seiring pasar yang mempertimbangkan kembali ekspektasi untuk jeda yang akan segera terjadi dalam kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
"Komentar yang hawkish baru-baru ini dari beberapa pejabat The Fed telah membuat pasar memperkirakan adanya peluang yang lebih besar untuk kenaikan suku bunga pada Mei, dan menimbulkan ketidakpastian apakah bank sentral akan berhenti pada kebijakan kenaikan suku bunga pada Juni nanti," jelasnya dalam riset, dikutip Rabu (19/4/2023).
Baca Juga
Prospek kenaikan suku bunga sangat membebani emas, mengingat tingkat imbal hasil yang lebih tinggi meningkatkan peluang dari kepemilikan emas. Harga emas turun tajam untuk dua sesi terakhir, setelah reli ke level tertinggi 13 bulan pada pekan lalu.
Tanda-tanda ketahanan ekonomi AS menimbulkan kekhawatiran bahwa The Fed memiliki ruang ekonomi yang cukup untuk menjaga tren kenaikan suku bunga sehingga melemahkan permintaan aset safe haven untuk emas.
Para trader saat ini memperkirakan peluangnya lebih dari 80 persen bahwa The Fed akan menaikan suku bunga sebesar 25 bps pada Mei mendatang. Ekspektasi kenaikan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juni juga meningkat, meskipun perkiraan masih condong ke arah jeda kenaikan suku bunga oleh The Fed.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News