Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sritex (SRIL) Bukukan Rugi Rp6 Triliun Sepanjang 2022

PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex mencetak rugi bersih mencapai US$395,56 juta setara Rp6,16 triliun sepanjang 2022.
Seorang karyawan tengah menjahit seragam militer di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) Divisi garmen merupakan salah satu pilar usaha perusahaan tekstil berbasis di Solo tersebut./sritex.co.id
Seorang karyawan tengah menjahit seragam militer di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) Divisi garmen merupakan salah satu pilar usaha perusahaan tekstil berbasis di Solo tersebut./sritex.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten tekstil, PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex mencetak rugi bersih mencapai US$395,56 juta setara Rp6,16 triliun (kurs Jisdor Rp15.592 per dolar AS) sepanjang 2022. Jumlah tersebut lebih rendah 63,18 persen dari rugi tahun 2021 sebesar US$1,07 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022 yang telah diaudit, dikutip Rabu (19/4/2023), emiten berkode SRIL ini mencatatkan penjualan sebesar US$524,52 juta setara Rp8,17 triliun turun 38,11 persen dibandingkan dengan 2021 yang membukukan penjualan US$847,52 juta setara Rp13,21 triliun.

Penurunan penjualan tersebut juga dibarengi dengan penurunan beban pokok penjualan. Tercatat beban pokok penjualan perseroan turun 35,01 persen menjadi US$791,08 juta dari US$1,21 miliar tahun 2021.

Walhasil, perseroan mencatatkan rugi bruto pada 2022 sebesar US$266,52 juta turun dari rugi bruto tahun 2021 yang sebesar US$369,74 juta.

Adapun beban penjualan SRIL tercatat naik 9,5 persen menjadi US$43,22 juta sepanjang 2022, sementara beban umum dan administrasi turun 14,94 persen menjadi US$39,23 juta.

SRIL juga mampu menekan cadangan kerugian penurunan nilai persediaan sebesar US$1,08 juta dari tahun sebelumnya sebesar US$475,48 juta.

Perseroan juga berhasil menurunkan kerugian penghapusan aset tetap menjadi nihil dari sebelumnya US$212.025, kerugian penurunan nilai aset tetap juga menjadi nihil dari sebelumnya US$85,06 juta pada 2021.

Dengan begitu, SRIL mampu menekan rugi dari operasi menjadi US$274,81 juta pada 31 Desember 2022, dari sebelumnya US$1,06 miliar pada 2021.

Dengan demikian, SRIL mampu memangkas rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$395,56 juta atau Rp6,16 triliun per akhir tahun 2022, dari sebelumnya rugi sebesar US$1,07 miliar pada akhir 2021.

Adapun, jumlah aset SRIL tercatat turun 38 persen menjadi US$764,55 juta pada 2022 dibandingkan dengan US$1,23 miliar pada 2021.

Total liabilitas SRIL turun 4,79 persen sepanjang 2022 dari US$1,62 miliar menjadi US$1,54 miliar pada 2021.

Dengan demikian, SRIL mencatatkan ekuitas negatif atau defisiensi modal sebesar US$781,01 juta per 2022 dari ekuitas negatif US$389,44 juta pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper