Bisnis.com, JAKARTA — Megawati Budiono Lukminto kembali menjabat sebagai komisaris PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex.
Perubahan komisaris dan direksi Sritex disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat (17/3/2023).
Megawati Budiono Lukminto lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 4 Mei 1976. Memperoleh gelar Bachelor of Commerce dari Deakin University, Melbourne, Australia pada tahun 1997.
Megawati bergabung dengan Sritex sebagai Head of Treasury pada tahun 2011-2014, kemudian menjadi Komisaris sejak tahun 2014.
Sebelumnya jabatan sebagai Asisten Direktur Pemasaran pada tahun 2001-2011, Senior Advisor Lippo Bank Surabaya pada tahun 1999-2000, dan Asisten Direktur Keuangan Packing House Pty Ltd Melbourne pada tahun 1997-1998.
Megawati Budiono Lukminto merupakan istri dari Direktur Utama Sritex, Iwan Setiawan Lukminto. Adapun, Iwan merupakan generasi kedua konglomerat Lukminto, yang mendirikan Sritex hingga menjadi perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga
Susunan Komisaris dan Direksi Sritex Terbaru
Komisaris Utama : Iwan Setiawan Lukminto
Komisaris : Megawati
Komisaris Independen : Liem Konstantinus
Direktur Utama : Iwan Kurniawan Lukminto
Direktur Operasional : Mira Christina Setiady
Direktur Keuangan : Welly Salam
Direktur Umum : Supartodi
Direktur Independen : Regina Lestari Busono
Direktur Bisnis Benang : Karunakaran Ramamoorthy
Direktur Bisnis Kain : Sandeep Kr Gautam
Direktur Bisnis Pakaian Jadi : Teo Khek Thuan
RUPSLB tersebut menyetujui pemberhentian secara hormat seluruh Dewan Komisaris dan Direksi yang lama yang mencakup nama-nama seperti Megawati selaku Komisaris, dan Sudjarwadi selaku Komisaris Independen.
Kemudian Iwan Setiawan Lukminto selaku Direktur Utama, Iwan Kurniawan Lukminto selaku Wakil Direktur Utama, Allan Moran Severino selaku Direktur Keuangan, Mira Christina Setiady selaku Direktur Umum dan Administrasi, Karunakaran Ramamorthy selaku Direktur Produksi, Edy Salim selaku Direktur Operasional dan Nasir Tamara Tamimi selaku Direktur Independen juga meninggalkan pos jabatan lamanya.
Dengan pemberhentian nama-nama di atas, para pemegang saham turut menyetujui pengangkatan susunan komisaris dan direksi yang baru.
“Perseroan mempertahankan jumlah Dewan Komisaris yang sama dengan sebelumnya yang terdiri dari 3 orang sedangkan untuk jajaran Direksi terdapat penambahan jumlah satu orang Direksi,” tulis Sekretaris Perusahaan Sritex Welly Salam dalam keterangan resmi.
Iwan Setiawan Lukminto yang sebelumnya menjabat sebagai direktur utama kini menjabat posisi Komisaris Utama. Selanjutnya Megawati ditunjuk sebagai Komisaris dan Liem Konstantinus sebagai Komisaris Independen.
Di susunan direksi, Iwan Kurniawan Lukminto yang sebelumnya merupakan wakil direktur kini menjabat sebagai Direktur Utama. Kemudian Mira Christina Setiady diangkat sebagai Direktur Operasional, Welly Salam sebagai Direktur Keuangan, dan Supartodi di pos jabatan Direktur Umum.
Ada pula nama Regina Lestari Busono di posisi Direktur Independen, Karunakaran Ramamoorthy sebagai Direktur Bisnis Benang, Sandeep Kr Gautam sebagai Direktur Bisnis Kain, dan Teo Khek Thuan sebagai Direktur Bisnis Pakaian Jadi.
Dengan adanya keputusan para pemegang saham ini, Welly mengatakan SRIL diharapkan dapat memulai transformasi di dalam bisnis dan strateginya. Dengan demikian, SRIL dapat mempercepat pemulihan di tengah situasi geopolitik dan makro ekonomi pada 2023 yang kurang kondusif.
Per September 2022, Sritex membukukan penjualan sebesar US$474,2 juta. Penjualan tersebut masih didominasi oleh penjualan ekspor yang saat ini masih berkontribusi sebesar 61,5 persen dan penjualan domestik sebesar 38,5 persen.
“Di tengah gejolak makroekonomi global, SRIL tetap mampu mempertahankan porsi ekspor dengan nilai penjualan sebesar US$291,7 juta dengan porsi benua Asia sebesar US$218 juta dan Amerika sebesar US$53,1 juta,” kata Welly.
Mayoritas produk yang diekspor merupakan produk benang dengan nilai sebesar US$198,4 juta dan disusul oleh pakaian jadi sebesar US$48,8 juta. Sementara itu, penjualan produk benang masih menjadi kontributor utama di pasar domestik dengan nilai US$85,8 juta selama Januari—September 2022.