Bisnis.com, JAKARTA - PT Perintis Triniti Properti Tbk. (TRIN) atau Triniti Land mengungkap alasan ketertarikannya untuk berkontribusi dalam pembangunan tahap pertama Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Sebagaimana diketahui, Triniti Land melalui konsorsium Triniti menanamkan modal sebesar Rp1,8 triliun untuk mengerjakan 7 tower hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Nusantara. Adapun, pemerintah menargetkan pembangunan hunian ASN ini dapat selesai pada 2024.
Presiden Direktur dan CEO Triniti Land Ishak Chandra mengatakan alasan utama perusahaan tertarik untuk berinvestasi di IKN yakni untuk memperluas portofolio di sejumlah wilayah potensial, termasuk IKN.
"Sesuai dengan rencana Triniti Land untuk mulai berekspansi ke wilayah-wilayah potensial, yang mana sudah kami lakukan di Pulau Batam, Bandar Lampung dan Labuan Bajo," kata Ishak kepada Bisnis, Selasa (18/4/2023).
Ishak memberikan gambaran terkait dengan proyek hunian yang akan dibangunnya di IKN. Pihaknya berencana membangun hunian ASN dengan mengedepankan teknologi konstruksi terbaru dengan memperhatikan prinsip-prinsip Green and Sustainable Building Development untuk mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
Hal ini dilakukan karena IKN menjadi proyek besar yang mendukung net-zero emission dan hanya akan mengembangkan 25 persen dari area Nusantara, sedangkan 75 peraen menjadi area hijau berupa hutan yang dilindungi (65 persen) dan area hijau untuk produksi pangan (10 persen).
Baca Juga
"Sehingga dapat mendukung target pemerintah untuk membangun IKN yang ramah lingkungan dan mendukung pengurangan emisi karbon Indonesia," ujarnya.
Di sisi lain, Ishak belum memberikan keterangan waktu pasti kapan akan memulai konstruksi. Hingga saat ini, dia mengaku terus melakukan komunikasi aktif dan berkoordinasi dengan OIKN untuk dapat segera merealisasikan pembangunan sesuai dengan target pemerintah.
"Jika semua data lokasi, kebutuhan dan requirement bisa diberikan kepada kami sesuai waktu yang targetkan, maka kami juga optimis dapat mendeliver pekerjaan kami sesuai dengan timeline yang diberikan," tuturnya.
Untuk diketahui, konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1. Adapun, skema bisnis dalam proyek ini yaitu Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Dengan demikian, terdapat pembagian risiko antara pihak pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaannya dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik.
Pemerintah berencana memindahkan ASN tahap pertama pada tahun 2024. Oleh karenanya, kebutuhan hunian ASN harus segera dipenuhi, khususnya agar dapat menampung 16.990 ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Maka dari itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka.
"Kami bersyukur diberikan kesempatan untuk bersama-sama membangun Ibu Kota Nusantara oleh OIKN dengan terbitnya SIPP. Dengan demikian, Triniti Land dapat memberikan Kontribusi kepada negara juga," tandasnya.