Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk. (GOOD) akan membagikan dividen tunai dengan nilai total Rp219,16 miliar untuk tahun buku 2022. Setiap lembar saham GOOD berhak menerima dividen sebesar Rp6.
Head of Corporate Communication & Relations Garudafood Dian Astriana mengatakan total dividen tunai yang akan dibayarkan GOOD merepresentasikan 51,54 persen dari laba bersih pada 2022.
Adapun laba Garudafood yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik tipis 0,08 persen menjadi Rp425,20 miliar, dari sebelumnya Rp424,82 miliar pada 2021.
“Dividen tunai akan dibagikan pada tanggal 16 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada tanggal 4 Mei 2023,” kata Dian dalam paparan publik akhir pekan lalu.
Dian mengemukakan pembagian dividen telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Garudafood serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi pada masa mendatang.
Di sisi lain, laba per lembar saham Garudafood untuk tahun buku 2022 juga tumbuh sebesar 0,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp11,64 per lembar.
Baca Juga
Adapun tanggal akhir periode perdagangan dengan hak dividen atau cum dividen di pasar regulasi dan negosiasi jatuh pada 2 Mei 2023 dan di pasar tunai pada 4 Mei 2023.
Kemudian awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen atau ex dividen jatuh pada 3 Mei 2023 di pasar reguler dan negosiasi, sementara di pasar tunai pada 5 Mei 2023.
Selanjutnya tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen atau recording date pada 4 Mei 2023 dan tanggal pembayaran dividen pada 16 Mei 2023.
Selain membagikan dividen, RUPST GOOD juga menyepakati pengangkatan direktur baru, Swadheen Sharma, menggantikan Rudi Eko Hartono.
Garudafood belum lama ini juga mengumumkan bahwa pemegang saham mayoritas perseroan, Hormel Foods International Corporation, telah membeli 364,48 juta saham hasil buyback Garudafood atau saham treasuri. Saham dibeli dengan harga Rp580 per lembarnya pada 12 April 2023 sehingga total transaksi menembus Rp211,40 miliar.
Setelah transaksi tersebut, persentase kepemilikan saham Hormel Foods meningkat dari awalnya 10,76 miliar yang setara dengan 29,19 persen menjadi 11,13 miliar atau 30,17 persen.