Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas hari ini berpeluang melemah di tengah outlook menguatnya dolar AS akibat sinyal hawkish The Fed tentang kebijakan suku bunga dari Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester.
Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya menyampaikan harga emas sempat melambung tinggi pada hari Rabu (5/4/2023) hingga menyentuh level US$2.049,20 disebabkan pesimisnya data ekonomi AS seperti ADP Non-Farm Employment Change dan ISM Services PMI.
Pagi ini, Kamis (6/4/2023), harga emas berpeluang dibeli untuk menguji level resistance US$2.028 selama harga bertahan di atas level support US$2.016. Namun, penurunan lebih rendah dari level support tersebut berpeluang memicu aksi jual terhadap harga emas menguji level support selanjutnya US$2.010.
"Rentang perdagangan potensial harga emas di sesi Asia US$2.010 - US$2.028," papar tim analis Monex.
Mengutip Antara, harga emas Comex tetap bertengger di atas level psikologi US$2.000 di tengah lebih banyak tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Harga emas pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, menyusut US$2,60 atau 0,13 persen menjadi ditutup pada US$2.035,60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.049,20 dan terendah di US$2.026,10.
Baca Juga
Para analis pasar mencatat bahwa faktor perdagangan teknis membantu menjaga emas di atas dukungan psikologis penting US$2.000 dolar AS per ounce pada Rabu (5/4/2023).
Pelaku pasar sebagian besar menepis komentar Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester bahwa suku bunga AS akan terus naik meskipun ekonomi melemah. Mester juga menyatakan bahwa suku bunga akan tetap di atas angka 5,0 persen lebih lama.
Tetapi data aktivitas manufaktur yang lemah, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan di pasar pekerjaan AS, membuat investor meragukan seberapa besar ruang yang harus dimiliki Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Indikator ekonomi yang lemah juga mendorong kekhawatiran akan resesi, mendorong aliran safe haven ke emas.
Data ekonomi yang dirilis juga mendukung emas. The Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa gaji swasta AS naik 145.000 pada Maret, turun dari 261.000 pada Februari dan jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 210.000.
Indeks Aktivitas Bisnis PMI (Indeks Manajer Pembelian) Jasa-jasa AS final dari S&P Global yang disesuaikan secara musiman tercatatr 52,6 pada Maret, naik dari 50,6 pada Februari tetapi di bawah perkiraan pasar 53,8.
Sementara itu, Institute of Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian jasa-jasa tercatat pada 51,2 persen pada Maret, 3,9 poin persentase lebih rendah dari pembacaan Februari sebesar 55,1 persen.
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan harga emas berpeluang bergerak turun malam di tengah outlook menguatnya dolar AS. Penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan yang cenderung hawkish tentang kebijakan suku bunga dari Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 6,40 sen atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 25,037 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli tergelincir 21,60 dolar AS atau 2,10 persen, menjadi menetap pada 1.007,40 dolar AS per ounce.
Pukul 16.28 WIB, harga emas spot turun 0,08 persen atau 1,69 poin menjadi US$2.019,04 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,08 persen atau 1,70 poin ke US$2.033,90 per troy ounce.
Pukul 14.13 WIB, harga emas spot turun 0,36 persen atau 7,26 poin menjadi US$2.013,47 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,25 persen atau 5 poin ke US$2.030,60 per troy ounce.
Pukul 10.37 WIB, harga emas spot turun 0,46 persen atau 9,24 poin menjadi US$2.011,49 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,35 persen atau 7,10 poin ke US$2.028,50 per troy ounce.
Pukul 09.18 WIB, harga emas spot turun 0,44 persen atau 8,91 poin menjadi US$2.011,82 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Juni 2023 turun 0,31 persen atau 6,40 poin menuju US$2.029,20 per troy ounce.