Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Kokoh di Atas US$2.000, Investor Waswas Ekonomi AS

Harga emas berada di atas level psikologi US$2.000 di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.
Harga emas berada di atas level psikologi US$2.000 di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. /Pexels.
Harga emas berada di atas level psikologi US$2.000 di tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi AS. /Pexels.

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun pada akhir perdagangan Rabu (5/4/2023), karena aksi profit taking investor menyusul kenaikan dolar AS.

Namun, mengutip Antara, harga emas Comex tetap bertengger di atas level psikologi US$2.000 di tengah lebih banyak tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Harga emas pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, menyusut US$2,60 atau 0,13 persen menjadi ditutup pada US$2.035,60 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.049,20 dan terendah di US$2.026,10.

Para analis pasar mencatat bahwa faktor perdagangan teknis membantu menjaga emas di atas dukungan psikologis penting US$2.000 dolar AS per ounce pada Rabu (5/4/2023).

Pelaku pasar sebagian besar menepis komentar Presiden Federal Reserve Cleveland, Loretta Mester bahwa suku bunga AS akan terus naik meskipun ekonomi melemah. Mester juga menyatakan bahwa suku bunga akan tetap di atas angka 5,0 persen lebih lama.

Tetapi data aktivitas manufaktur yang lemah, ditambah dengan tanda-tanda pendinginan di pasar pekerjaan AS, membuat investor meragukan seberapa besar ruang yang harus dimiliki Fed untuk terus menaikkan suku bunga. Indikator ekonomi yang lemah juga mendorong kekhawatiran akan resesi, mendorong aliran safe haven ke emas.

Data ekonomi yang dirilis juga mendukung emas. The Automated Data Processing Inc. melaporkan bahwa gaji swasta AS naik 145.000 pada Maret, turun dari 261.000 pada Februari dan jauh di bawah perkiraan para ekonom sebesar 210.000.

Indeks Aktivitas Bisnis PMI (Indeks Manajer Pembelian) Jasa-jasa AS final dari S&P Global yang disesuaikan secara musiman tercatatr 52,6 pada Maret, naik dari 50,6 pada Februari tetapi di bawah perkiraan pasar 53,8.

Sementara itu, Institute of Supply Management (ISM) melaporkan bahwa indeks manajer pembelian jasa-jasa tercatat pada 51,2 persen pada Maret, 3,9 poin persentase lebih rendah dari pembacaan Februari sebesar 55,1 persen.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyebutkan harga emas berpeluang bergerak turun malam di tengah outlook menguatnya dolar AS. Penguatan dolar AS dipicu oleh pernyataan yang cenderung hawkish tentang kebijakan suku bunga dari Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester.

Menyusul kenaikan harga emas, kemarin sejumlah saham emiten produsen emas juga bertengger di zona hijau, di antaranya saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) terpantau naik 2,44 persen ke Rp2.100.

Selanjutnya, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) juga terpantau naik 2,15 persen ke Rp380. Selain itu, saham PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) juga mengalami penguatan 2,25 persen ke Rp364. Disusul saham PT United Tractors Tbk. (UNTR) yang turut menguat 0,59 persen atau 175 poin ke Rp29.800.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper