Bisnis.com, JAKARTA – PT Dharma Polimetal Tbk. (DRMA) menargetkan pendapatan dan laba mengalami pertumbuhan 20 hingga 25 persen pada tahun ini ditopang perkembangan ekosistem kendaraan listrik.
Presiden Direktur Dharma Polimetal Irianto Santoso menuturkan permintaan komponen otomotif kepada perseroan mengalami peningkatan sejauh ini. Dia optimistis hal tersebut akan berdampak pada pendapatan serta laba bersih perseroan.
“DRMA optimis permintaan komponen otomotif akan tumbuh positif sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20-25 persen di tahun 2023,” kata Irianto Santoso dalam konferensi pers RUPST DRMA virtual pada Kamis (6/4/2023).
Menurutnya, hal ini lantaran perkembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dari tahun ke tahun terus berkembang. Di sisi lain, kebijakan pemerintah juga ikut mendukung dengan mengetok aturan insentif kendaraan listrik untuk roda dua dan roda empat tahun ini.
Selain itu, pemerintah juga memberikan syarat adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk produsen kendaraan listrik yang mendapatkan jatah subsidi. Manajemen melihal hal ini akan membuat DRMA kebanjiran pesanan.
DRMA juga telah mengembangkan ekosistem pendukung kendaraan listrik melalui anak perusahaan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI) bekerja sama dengan perusahaan penyedia sepeda motor listrik Rakata Motorcycle untuk mengembangkan sistem tukar atau swap baterai kendaraan listrik.
Baca Juga
Selain itu, dengan PT Trimitra Chitrahasta (TCH) perusahaan produsen komponen mobil dan motor yang telah diakuisisi oleh DRMA dari kelompok usaha dari Jepang, Kuroda Group Co. Ltd juga berpotensi menyokong pendapatan dan laba yang akan diraup oleh DRMA.
Hal ini lantaran, TCH memiliki pabrik komponen otomotif di Cikarang dan Cirebon ini, memproduksi komponen otomotif untuk para pelanggan seperti Daihatsu, Honda, Suzuki,Yamaha, Hyundai, Toyota, PT TS Tech Indonesia, PKMI, KYB, dan Hitachi.
Pada tahun 2022, DRMA membukukan laba neto Rp396,87 miliar. Angka ini naik 87 persen dibandingkan laba neto tahun 2021 yang sebesar Rp212,69 miliar. Peningkatan ini salah satunya didukung oleh penjualan yang meningkat 34 persen year on year (yoy) menjadi Rp3,91 triliun dari Rp2,91 triliun di tahun 2021.