Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Menguat 2 Hari Beruntun, Rekor Harga di Depan Mata

Reli emas berpeluang membawa harga ke rekor tertinggi emas di sekitar US$2.070 per ounce.
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg
Aneka emas batangan beragam ukuran dan bentuk. Harga emas dunia mendekati level US$2.000 per troy ounce dan diperkirakan akan terus menguat seiring dengan pelemahan dolar AS./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada akhir perdagangan Selasa (4/4/2023) waktu setempat, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut dan bertahan di atas level psikologis US$2.000 per ounce. 

Harga emas masih terdorong oleh dolar AS yang melemah di tengah tanda-tanda bahwa pasar tenaga kerja AS mulai mendingin.

Mengutip Antara, Rabu (5/4/2023), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$37,80 atau 1,89 persen menjadi ditutup pada US$2.038,20 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$2.043,40 dan terendah di US$1.994,00

Emas berjangka terangkat US$14,20 atau 0,71 persen menjadi US$2.000,40 pada Senin (3/4/2023), setelah tergelincir US$11,50 atau 0,58 persen menjadi US$1.986,20 pada Jumat (31/3/2023), setelah terangkat US$13,20 atau 0,67 persen menjadi US$1.997,70 pada Kamis (30/3/2023).

Dolar AS melemah pada perdagangan Selasa (4/4/2023) karena data AS terbaru memicu kekhawatiran atas perlambatan ekonomi, dengan indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya turun 0,5 persen menjadi 101,5858.

Data ekonomi yang dirilis pada Selasa lebih lanjut mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa lowongan pekerjaan AS turun dari 10,6 juta pada Januari menjadi 9,9 juta pada Februari, paling sedikit sejak Mei 2021 dan tanda bahwa pasar tenaga kerja mungkin mulai mendingin.

Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pesanan AS untuk barang manufaktur turun 0,7 persen pada Februari, penurunan ketiga dalam empat bulan terakhir. Para ekonom memperkirakan untuk penurunan 0,6 persen.

"Kenaikan terbaru emas adalah tanda bahwa pedagang tidak beranjak dari pandangan mereka bahwa suku bunga AS berada pada atau mendekati puncaknya dan memperkirakan akan turun tahun ini," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA, dikutip dari Xinhua.

Menurut Erlam, langkah itu akan membawa rekor tertinggi emas di sekitar US$2.070 ke dalam fokus yang tajam, tetapi itu mungkin bergantung pada ekspektasi suku bunga di masa depan.

Seperti diketahui, Bank Sentral AS Federal Reserve telah menambahkan 475 basis poin ke suku bunga AS selama 13 bulan terakhir, membawanya ke puncak 5,0 persen.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei naik US$1,08 atau 4,50 persen, menjadi ditutup pada US$25,101 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli melonjak US$32,60 atau 3,27 persen, menjadi menetap pada US$1.029,00 per ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper