Bisnis.com, JAKARTA — PT Agung Podomoro Land Tbk. (APLN) menargetkan prapenjualan atau marketing sales hingga Rp2,5 triliun pada 2023. Target tersebut meningkat 50,6 persen dari capaian Rp1,66 triliun sepanjang 2022.
Investor Relations APLN Wibisono mengatakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan datar. Hal ini membuat penjualan APLN diperkirakan akan meningkat dengan target sekitar Rp2 triliun sampai Rp2,5 triliun.
“BI rate diperkirakan akan flat. Suku bunga juga akan mengikuti sehingga penjualan harusnya akan baik.,” ujar Wibisono kepada Bisnis, Minggu (2/4/2023).
Adapun APLN mencatatkan marketing sales di luar PPN sebesar Rp1,66 triliun. Sejumlah proyek properti yang sedang dikembangkan dan dibangun menjadi sumber utama marketing sales.
Proyek-proyek tersebut adalah Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, Pakubowono Spring, Podomoro City Deli Medan, Podomoro Golf View dan Kota Podomoro Tenjo.
Selain itu, APLN saat ini masih memiliki 520 hektare persediaan lahan atau landbank yang termasuk dalam pengembangan. Namun, dia mengatakan APLN belum berencana untuk menambah landbank.
Baca Juga
Pada 22 September 2022, APLN tercatat menjual sebagian kepemilikan mal Central Park senilai Rp4,08 triliun kepada PT CPM Assets Indonesia (CPMAI). Hal ini lantas mendongkrak pendapatan APLN hingga 103,55 persen.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, APLN mencatatkan pendapatan dan penjualan sebesar Rp8,66 triliun. Angka tersebut naik 103,55 persen dari Rp4,25 triliun secara year-on-year (YoY).
Pada pos penjualan, APLN mencatatkan Rp7,2 triliun atau meningkat 56,77 persen dari Rp3,11 triliun. Dalam pos penjualan terdapat penjualan pusat perbelanjaan senilai Rp4,08 triliun yang merupakan hasil penjualan mal Central Park.
Sementara dari sisi pendapatan atau recurring income APLN mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,46 triliun. Angka ini naik 21,79 persen dari Rp1,14 triliun.
APLN mencatatkan laba neto tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,99 triliun. APLN mampu membalikkan rugi sebesar Rp650.39 menjadi laba pada 2022.