Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kontraktor batu bara PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) terus melakukan upaya diversifikasi dari bisnis batu bara. DOID menyampaikan diversifikasi bisnis perseroan akan fokus pada komoditas mineral masa depan seperti tembaga hingga nikel.
Direktur Utama DOID Ronald Sutardja mengatakan pihaknya akan fokus melakukan diversifikasi ke komoditas bersifat future facing, dalam arti produk-produk yang akan diperlukan di masa depan.
"Tembaga, nikel, lithium, hingga batu bara metalurgi, kami tidak membatasi diri. Kami akan melihat secara menyeluruh apakah ada kesempatan [untuk akuisisi]," kata Ronald di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Menurutnya, saat ini DOID tengah mencermati beberapa perusahaan untuk diakuisisi. Dia menuturkan DOID akan melakukan investasi dengan sangat hati-hati.
"Kami pasti lihat terus, apakah perusahaannya bagus, apakah cocok, apakah tahun ini bisa kejadian," ucap dia.
Ronald menjelaskan sebelumnya DOID telah melakukan akuisisi terhadap perusahaan tambang batu bara yang dimiliki Downer EDI Limited, Australia senilai US$99 juta. Akuisisi tersebut dilaksanakan pada 2021, melalui anak perusahaan yang dibentuk di Australia, BUMA Australia Pty. Ltd.
Baca Juga
Menurut Ronald, aksi akuisisi tersebut hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk membalikkan modal. Menurutnya, investasi ini juga merupakan salah satu bentuk diversifikasi DOID.
Selain di Australia, pada 2021 DOID juga melakukan akuisisi 24,2 persen saham Asiamet Resources Limited. DOID memilih untuk meningkatkan saham di Asiamet karena hubungan strategis dengan Asiamet akan memperkuat posisi DOID sebagai kontraktor pilihan untuk pembangunan dan penambangan proyek-proyek Asiamet yang sedang berlangsung.
Dengan menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan proyek tembaga Asiamet, manajemen meyakini hal ini akan membantu DOID memperluas bisnis jasa pertambangannya ke dalam komoditas tembaga dan komoditas lainnya.
Adapun sepanjang 2023 ini DOID menargetkan produksi batu bara mencapai 75 juta ton (MT) hingga 80 MT, dengan overburden 560 hingga 630 mbcm, dan pendapatan US$1,52 miliar hingga US$1,67 miliar.