Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Menguat, Saham ADRO-UNTR Paling Cuan

Saham CHEM, ADRO, hingga UNTR menjadi saham paling cuan hari ini di tengah peningkatan IHSG.
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (27/10/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,77 persen atau 51,3 poin ke level 6.760 pada perdagangan Selasa (28/3/2023). Saham CHEM, ADRO, hingga UNTR menjadi saham paling cuan hari ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 332 saham menguat, 201 saham melemah, dan 191 saham stagnan. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 6.715-6.764. Kapitalisasi pasar tercatat menjadi Rp9.432 triliun.

Saham dengan peningkatan tertinggi hari ini adalah saham PT Chemstar Indonesia Tbk. (CHEM) yang naik 29,91 persen ke level 139, disusul saham FILM 24,66 persen ke 910, dan saham SAGE naik 24,51 persen ke 254. Ketiga saham tersebut merupakan saham-saham dengan kenaikan di atas 20 persen hari ini.

Dari jajaran big caps, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) naik 3,36 persen ke 2.770 hari ini, disusul oleh saham ITMG yang naik 3,18 persen, dan UNTR yang naik 2,79 persen ke level 28.575. Selain itu, saham GOTO juga naik 2,61 persen, MDKA naik 2,03 persen, dan saham BBRI naik 0,63 persen.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG memperoleh arahan positif dari penguatan mayoritas indeks global di Senin (27/3/2023). 

Akan tetapi, secara teknikal ada kecenderungan IHSG menutup gap terlebih dahulu ke 6.690 hingga support 6.640-6.650. Oleh sebab itu, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam range 6.690-6.760 pada perdagangan Selasa (28/3/2023).

IHSG ditopang oleh kecenderungan penguatan nilai tukar Rupiah ke Rp15.155 per dolar Amerika Serikat di Senin sore (27/3/2023) dari kisaran Rp15.350 per dolar AS pada pekan lalu. 

Hal ini berkaitan dengan keputusan bantuan likuiditas oleh The Fed dan rencana peningkatan bantuan likuiditas dari otoritas di AS yang cenderung menekan USD Index. Hal ini kami perkirakan menjadi salah satu dasar keputusan RDG BI untuk mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen.

Dari eksternal, dalam FOMC 22 Maret 2023, The Fed menyampaikan petunjuk bahwa hasil FOMC tersebut berpotensi menjadi terminal rate atau sudah hampir mencapai terminal rate.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper