Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) melakukan penambangan berkelanjutan dengan konsep tanpa peledak.
Hal ini sejalan dengan Keputusan Menteri ESDM No.1827 K/30/MEM/2018 terkait pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan berkelanjutan yang ramah lingkungan dan memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu pabrik milik SMGR di Kabupaten Tuban, Jawa Timur tepatnya di bagian selatan area tambang batu gamping yang berjarak 700 meter dari area pemukiman penduduk, sejak 2012 telah menerapkan teknik pertambangan surface mining.
Surface mining adalah teknik penambangan tanpa peledakan yang dilakukan di atas permukaan dengan menggunakan mobile milling machine.
Alat ini memiliki kapasitas pengerukan 300 ton material per jam. Sementara, pengumpulan material hasil pemberaian dilakukan dengan menggunakan wheel loader.
Corporate Secretary Semen Indonesia Vita Mahreyni mengatakan penerapan teknik ini merupakan bentuk improvisasi dalam kegiatan pertambangan berkelanjutan, terutama di lokasi yang berdekatan dengan pemukiman penduduk di jarak 500 meter--700 meter.
Baca Juga
Pemberaian menggunakan teknik surface mining memiliki keunggulan antara lain meminimalisasi timbulnya polusi debu, kebisingan, dan getaran.
Selain itu, teknik ini juga meningkatkan kualitas produksi hasil tambang karena dilakukan dengan metode penambangan selektif, serta membentuk permukaan teras penggalian yang bersih dan stabil.
“Selain menambang secara berkelanjutan, SMGR juga memulihkan kembali lahan pascatambang dengan melakukan reklamasi dengan penanaman berbagai jenis pohon, diantaranya jati, johor, mahoni, sengon, flamboyan, trembesi, kesambi dan juwet,” jelas Vita, Senin (27/3).
Hingga Februari 2023, SMGR telah melakukan reklamasi lahan pasca tambang batu gamping di Pabrik Tuban seluas 313,36 Ha dan menanam sebanyak 533.200 pohon.
Vita menambahkan program reklamasi yang dilaksanakan SMGR melibatkan 527 petani binaan yang tergabung dalam 24 kelompok untuk menggarap lahan green belt.
Para petani diberikan sarana produksi, pelatihan, serta edukasi mengenai inovasi pertanian yang efektif, efisien dan berbasis kelestarian lingkungan.