Bisnis.com, JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan konstruksi yang ramah lingkungan mulai dari pemanfaatan semen non OPC.
Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan transformasi mendukung program PUPR konstruksi berkelanjutan melalui inovasi solusi teknologi konstruksi. Inovasi teknologi tersebut meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus menjadi solusi permasalah emisi gas rumah kaca, ketersediaan air, serta limbah yang terdampak oleh sektor konstruksi.
"Konstruksi di Indonesia menjadi salah satu sektor penggerak ekonomi nasional terbesar dengan serapan tenaga kerja lebih dari 8 juta jiwa. SMGR memiliki visi untuk mendorong inovasi produk dan teknologi konstruksi yang berwawasan masa depan dan berorientasi perlindungan lingkungan," urainya, Jumat (8/4/2022).
Selain portofolio produk semen Non Ordinary Portland Cement (Non OPC) untuk berbagai aplikasi yang dapat mereduksi emisi CO2 sebesar 8--44 persen, SMGR juga menyediakan berbagai solusi beton yang telah dikembangkan.
Teknologi yang dikembangkan di antaranya teknologi konstruksi DynaHome percepatan pembangunan perumahan, SpeedCrete solusi perbaikan perkerasan beton dengan open traffic dalam 4 jam yang memungkinkan penyelesaian pengerjaan konstruksi jalan yang lebih cepat dan bebas macet, serta ThruCrete solusi perkerasan beton dengan porositas hingga 35 persen yang dapat menyediakan daerah resapan air dan mengurangi risiko banjir.
“Selain menyediakan material konstruksi yang ramah lingkungan, kami juga ingin terlibat dalam pemberdayaan tenaga kerja konstruksi di Indonesia terutama dalam hal prinsip dan tren konstruksi berkelanjutan serta perkembangan teknologi semen ramah lingkungan dan produk turunannya,” ujar Donny.
Baca Juga
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Yudha Mediawan mengatakan dengan adanya sinergi antara Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, diharapkan dapat mendukung peningkatan kompetensi tenaga kerja konstruksi.
Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi, Putut Marhayudi menambahkan sinergi ini mencakup penyebarluasan informasi NSPK, pertukaran informasi terkait supply dan demand material semen ramah lingkungan serta fasilitasi program peningkatan kompetensi tenaga kerja.
PUPR telah menerbitkan serangkaian kebijakan strategis, salah satunya adalah Instruksi Menteri PUPR No. 4/2020 tentang penggunaan Semen non OPC pada pekerjaan konstruksi di Kementerian PUPR.
Semen Non OPC telah teruji dapat memenuhi persyaratan spesifikasi dan diproduksi dengan indeks terak yang lebih rendah dibandingkan semen OPC yang banyak digunakan untuk konstruksi berbagai infrastruktur sehingga dapat menekan emisi CO2 dalam proses produksinya.