Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wijaya Karya Cetak Rugi Rp59 Miliar Buntut Beban Pokok Membengkak

Emiten pelat merah, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) mencetak rugi bersih hingga Rp59,59 miliar.
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja melakukan pengecekan rutin beton di pabrik milik PT Wijaya Karya Beton./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN, PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) mencetak rugi bersih hingga Rp59,59 miliar kendati membukukan kenaikan pendapatan pada 2022.

Perusahaan konstruksi itu tahun lalu mampu membukukan kenaikan penjualan bersih hingga 20,67 persen menjadi Rp21,48 triliun sepanjang 2022. Sementara itu, pada periode yang sama pada tahun lalu WIKA mencatat penjualan bersih sebesar Rp17,80 triliun.

Namun torehan tersebut tidak disertai dengan efisiensi pada beban-beban perusahaan. Misalnya beban pokok pendapatan sebesar Rp19,27 triliun yang naik 19,61 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya di posisi Rp16,11 triliun. 

Peningkatan terjadi pada segmen utama bisnis WIKA meliputi infrastruktur dan gedung menjadi Rp9,68 triliun, industri Rp5,12 triliun, energi Rp3,46 triliun.

Lalu, beban pajak WIKA juga ikut membengkak menjadi Rp163,49 miliar sepanjang 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp17,76 miliar.

Akibatnya, WIKA tidak mampu mempertahankan laba bersih tahun ini seperti tahun sebelumnya sebesar Rp214,42 miliar.

Kemudian, liabilitas WIKA tercatat sebesar Rp57,57 triliun dengan rincian liabilitas jangka panjang sebesar Rp21,44 triliun dan liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp36,13 triliun. Selanjutnya ekuitas tercatat sebesar Rp17,49 triliun. 

Sementara itu, jumlah aset WIKA tercatat sebesar Rp75,06 triliun meningkat 8,18 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp69,38 triliun. 

Di sisi lain, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan bahwa kontribusi pendapatan terbesar berasal dari segmen infrastruktur dan bangunan gedung. Lalu disusul oleh segmen industri, dilanjutkan dengan segmen energi dan industrial plant serta segmen realti dan properti. 

“Capaian ini menunjukkan kinerja operasi WIKA yang sustain dan semakin efisien,” katanya melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (25/3/2023). 

Selain itu, kapasitas produksi (burn rate) WIKA yang berada pada level 39 persen di 2022 meningkat dibandingkan 2021 yang berada pada level 30,2 persen, dengan margin laba kotor sebesar 10,3 persen meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 9,5 persen.

Agung mengeklaim WIKA mampu menjalankan kinerja operasi yang baik yang dibuktikan dengan keberhasilan WIKA dalam menuntaskan berbagai proyek di tanah air sepanjang 2022. 

Diantaranya Bendungan Sukamahi, Jawa Barat, Revitalisasi Dua Terminal VVIP yaitu di Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Bali dan Bandar Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta untuk mendukung perhelatan G20 dan Pemasangan Single Point Mooring (SPM) Pengapon, Jawa Tengah dengan kapasitas 50 ribu DWT untuk meningkatkan ketahanan energi nasional.

Menurutnya WIKA sudah menetapkan langkah transformasi yang bertumpu pada sejumlah aspek, diantaranya seleksi proyek yang lebih prudent, penerapan lean construction, penguatan digitalisasi melalui eskalasi kapasitas BIM WIKA yang terintegrasi dengan penggunaan ERP WIKA, dan perkuatan kondisi keuangan Perseroan.

“Dengan bertransformasi WIKA dapat melaksanakan proses bisnis yang lebih efektif dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih optimal, baik untuk project owner maupun Perseroan,” ujar Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper