Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler Hari Ini: Catatan Kinerja Saratoga (SRTG) dan Jadwal Tebar Dividen 5 Emiten

Kinerja Saratoga (SRTG) dan jadwal pembagian dividen 5 emiten menjadi topik terpopuler di Kanal Market Bisnis.com.
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati beraktivitas di kantor PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari pertama perdagangan saham tahun 2023 di Jakarta, Senin (2/1/2023). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Para investor di pasar modal mencermati artikel mengenai kinerja Saratoga (SRTG), dari dividen hingga laba.

Investor dinilai perlu memahami bagaimana menilai valuasi saham perusahaan investasi seperti Saratoga karena strategi bisnisnya berinvestasi di perusahaan portofolio, bukan mengelola secara langsung operasional bisnis seperti korporasi pada umumnya.

Lalu, jadwal pembagian dividen 5 emiten juga mendapatkan banyak perhatian dari para pelaku pasar modal. Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Kanal Market Bisnis.com:

1. Catatan Plus Minus Kinerja Saratoga (SRTG), Dividen hingga Laba

Saham perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) menguat 7,09 persen atau 135 poin ke level Rp2.040 pada akhir perdagangan Jumat (17/3/2023). Namun, sepanjang sepekan atau 5 hari perdagangan, saham emiten milik Sandiaga Uno ini masih mengalami koreksi 6,85 persen.

Berdasarkan data RTI, price to earning ratio (PER) SRTG sebesar 5,99 kali dengan kapitalisasi pasar Rp27,67 triliun per akhir pekan lalu. Saham SRTG pernah mencapai posisi tertinggi di level Rp2.940 pada 23 September 2022.

2. 5 Emiten Tebar Dividen, Simak Jadwal Cum Date

Sejumlah emiten telah mendapatkan restu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membagikan dividen tahun buku 2022.

Beberapa di antaranya adalah PT Surya Esa Perkasa Tbk. (ESSA), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).

Para emiten tersebut bahkan sudah menetapkan jadwal pembagian dividen. Berikut adalah besaran dividen yang akan dibagikan beserta batas akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen).

3. Siap-siap, BEI Normalisasi Jam Perdagangan 3 April 2023

Normalisasi jam perdagangan bursa akan mulai berlaku pada 3 April 2023. Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan telah melakukan uji coba sistem isasi pada Jumat dan Sabtu pekan ini.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Irvan Susandy mengatakan pengumuman resmi mengenai normalisasi jam perdagangan BEI akan diumumkan dalam bentuk Surat Keputusan (SK). "Pengumuman segera setelah diskusi terakhir kami dengan OJK sudah final," kata Irvan, Minggu (19/3/2023).

4. Strategi INTP vs SMGR Berkompetisi di Pasar Semen Domestik 2023

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) terus fokus memperkuat pangsa pasar domestik pada 2023 dengan menggelontorkan belanja modal triliunan rupiah.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan INTP Antonius Marcos mengatakan perseroan akan fokus pada pangsa pasar utama, yakni Jabodetabek dan Kalimantan Selatan. INTP juga akan menggenjot pangsa pasar di Indonesia Timur.

“Program-program telah dan akan kami jalankan untuk menggarap market tersebut,” ujar Antonius kepada Bisnis, Minggu (19/3/2023).

5. Daya Pikat Dividen Gemuk United Tractors (UNTR)

Emiten alat berat Astra, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menjanjikan dividen tahun buku 2022 hingga Rp26 triliun, melampaui total laba bersih tahun lalu yang sebesar Rp21 triliun. Tingginya dividen UNTR akan ditopang oleh kas perseroan yang kian menebal.

Hingga akhir 2022, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp123,6 triliun. Pendapatan ini meningkat 55,56 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp79,46 triliun.

Pendapatan UNTR ini berasal dari pendapatan mesin konstruksi sebesar Rp51,84 triliun, kontraktor penambangan Rp54,6 triliun, penambangan batu bara Rp34 triliun, penambangan emas Rp7,65 triliun, industri konstruksi Rp1,03 triliun, dan energi sebesar Rp201 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper