Bisnis.com, JAKARTA — Emiten sawit PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) buka suara terkait kabar PepsiCo dan FrieslandCampina menghentikan pembelian produk turunan minyak sawit dari perkebunan terafiliasi AALI.
Sebagaimana diberitakan Reuters, produsen minuman bersoda asal Amerika Serikat PepsiCo dan produsen produk susu asal Belanda yakni FrieslandCampina N.V. itu dikabarkan telah meminta para pemasoknya untuk menghentikan pembelian bahan baku dari afiliasi AALI karena pertimbangan keberlanjutan lingkungan.
Langkah ini merupakan respons atas laporan lembaga swadaya masyarakat pada 2022. Laporan yang dirilis oleh Friends of Earth dan EcoNusantara tersebut menyebutkan bahwa sejumlah entitas pengelola perkebunan AALI telah telah melanggar ketentuan hak atas tanah, hak asasi manusia (HAM) dan kerusakan lingkungan.
PepsiCo dan FrieslandCampina menjadi perusahaan global teranyar yang memutuskan untuk meninjau rantai pasok bahan bakunya terkait isu ini. Pada September 2022, langkah serupa juga diambil oleh Tide Procter & Gamble Co dan Nestle SA.
Menanggapi kabar ini, Communication and Investor Relations Manager Astra Agro Lestari Fenny Sofyan menjelaskan bahwa AALI tidak memiliki hubungan jual beli langsung dengan kedua perusahaan tersebut.
“Kedua perusahaan tersebut juga tidak menghubungi dan atau meminta klarifikasi atas pernyataan yang dimaksud. Sehingga kami tidak mengetahui secara pasti isi dalam pernyataan tersebut,” kata Fenny dalam pernyataan tertulis, Kamis (16/3/2023).
Baca Juga
Dia mengatakan AALI terbuka untuk berdialog dan berdiskusi dengan perusahaan-perusahaan yang memiliki perhatian atas isu keberlanjutan. Di sisi lain, Astra Agro Lestari telah melakukan peninjauan internal sebagai respons atas laporan Friends of Earth dan EcoNusantara. Mereka juga menunjuk pihak ketiga independen untuk menyelidiki dugaan pelanggaran hukum maupun regulasi lingkungan yang diarahkan ke entitas anak maupun afiliasi AALI.
“Kami berusaha keras untuk menjalankan bisnis kami secara berkelanjutan dengan penghargaan kepada komunitas lokal di mana kami beroperasi. Dugaan yang disampaikan bukanlah hal baru, tetapi kami menyadari bahwa kami perlu mengambil langkah lebih untuk meyakinkan para pemangku kepentingan dengan transparansi yang lebih kuat,” tulis AALI dalam surat tanggapan pada Oktober 2022.
