Bisnis.com, JAKARTA - Saham-saham sektor otomotif berpotensi terapresiasi dan mendulang cuang berkat momen ramadan dan lebaran 2023.
Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio mengatakan saham sektor otomotif menjelang momen puasa dan lebaran diproyeksikan naik seiring proyeksi kenaikan pendapatan dari meningkatnya penjualan otomotif. Tak hanya produsen otomotif emiten produsen spare part juga akan kebagian berkah.
"Baik unit kendaraan dan sparepart mendukung mudik tahun ini," kata Frankie kepada Bisnis, Selasa (14/3/2023).
Frankie mengatakan isu resesi global dan juga kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang menjadi tema pada tahun ini diproyeksikan tidak terlalu signifikan mengurangai daya beli masyarakat.
Hal ini, kata dia, ditopang oleh tingkat inflasi yang sangat terjaga di kisaran level 5 persen dan suku bunga acuan yang masih bertahan dari Februari kemarin sebesar 5,75 persen.
"Tambahan sentimen positif adalah setelah China mencabut kebijakan Zero Covid akan kembali meningkatkan permintaan akan komoditas yang berefek besar pada ekonomi Indonesia," kata dia.
Baca Juga
Selain itu, ungkap Frankie masyarakat yang sudah bebas mudik dan tidak lagi dibatasi oleh PPKM seperti tahun-tahun sebelumnya akan jadi penopang industri otomotif.
"Hal ini sangat menopang industri otomotif utamanya menjelang moment bulan puasa dan Lebaran nantinya," ucap Frankie.
Frankie pun merekomendasikan saham PT Astra International Tbk. (ASII) dengan target 6.500, PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) dengan target price di 1.850, dan PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) dengan target 680.
Sebaliknya, Analis Mirae Sekuritas Indonesia Robertus Hardy ramadan dan lebaran justru menjadi sentimen negatif bagi industri otomotif. Hal ini lantaran pada periode ramadan dan lebaran penjualan mobil dan motor cenderung anjlok, karena hari libur yang panjang.
"Dealer dan leasing banyak yang tutup, tidak ada aktivitas penjualan. Sehingga sentimen akan berbalik negatif," katanya.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.