Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suku Bunga The Fed Tetap Tinggi, Kripto Apa Kabar?

Harga koin Bitcoin (BTC) melemah 7,27 persen selama sepekan terakhir dan turun 1,78 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$22.014.
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg
Tampilan aplikasi pertukaran cryptocurrency Binance di smartphone./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Harga aset kripto masih dibayang-bayangi ketidakpastian imbas beberapa data dan peristiwa yang terjadi pada pekan lalu, seiring kondisi makro ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kurang cemerlang membuat suku bunga The Fed tetap tinggi.

Berdasarkan coinmarketcap.com, Rabu (8/3/2024) pada pukul 20.00 WIB, harga koin Bitcoin (BTC) melemah 7,27 persen selama sepekan terakhir dan turun 1,78 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$22.014. Sementara itu, Ethereum (ETH) melemah 6,07 persen dalam sepekan dan anjlok 0,86 persen dalam 24 jam terakhir.

Altcoin lain juga bergerak sideways dan cenderung melemah, seperti Stacks (STX) anjlok 33,47 persen, Klaytn (KLAY) turun 26,53 persen, dan MINA melemah 23,69 persen dalam 7 hari terakhir.

Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengungkapkan data terkait makro ekonomi AS yang belum menentu. Hal ini seiring kuatnya data dari ketenagakerjaan dan inflasi masih tetap tinggi, diperkirakan The Fed akan mempertahankan tingkat suku bunga yang tinggi untuk waktu yang lebih lama. Tentu hal ini akan berdampak pada pergerakan harga aset crypto.

“Meskipun terjadi ketidakpastian dari sisi makroekonomi dalam jangka pendek, pasar crypto secara jangka panjang terus berkembang dan tumbuh. Namun, pelaku industri crypto perlu tetap waspada terhadap perubahan pasar,” katanya dalam keterangan, Rabu (8/3/2023).

Pekan lalu, harga Bitcoin (BTC) mengalami penurunan hingga 6 persen imbas dari permasalahan yang terjadi pada Silvergate yang berdampak pada industri kripto. Beberapa bursa pertukaran kripto, trading, dan penerbit stablecoin telah menghentikan penggunaan jaringan pembayaran Silvergate setelah bank tersebut mengalami penurunan deposito.

“Secara indikator teknikal, kondisi pasar crypto saat ini cenderung oversold dan pembalikan tren bisa terjadi. Pelaku industri perlu memperhatikan situasi ini dan terus memperbaharui edukasi terkait pergerakan pasar. Investor bisa menerapkan strategi dollar-cost averaging (DCA) yang akan membantu dalam menghadapi ketidakpastian pasar serta memaksimalkan potensi keuntungan dalam jangka panjang,” kata Timo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper