Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meneropong Peluang Saham BREN, CUAN, PTRO, hingga DSSA Masuk Indeks MSCI

Sejumlah saham konglomerat Prajogo Pangestu dan DSSA dinilai berpotensi masuk ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI).
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan beraktivitas di dekat layar pergerakan saham PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Jumat (9/5/2025). JIBI/Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, serta PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) dinilai berpotensi masuk ke dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI).  

Mengacu pada tinjauan kuartalan MSCI yang dijadwalkan pada 7 Agustus 2025 dan implementasi 27 Agustus mendatang, evaluasi inclusion maupun exclusion akan mempertimbangkan aspek likuiditas serta kapitalisasi pasar disesuaikan dengan porsi free float (Free Float-Adjusted Market Capitalization/FFMC).

Head of Research Samuel Sekuritas Indonesia Prasetya Gunadi menyampaikan bahwa saham-saham Grup Barito Pacific kini akan dievaluasi berdasarkan metodologi standar MSCI Global Investable Market Index (GIMI). 

Dengan demikian, PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), dan PT Petrosea Tbk. (PTRO) disebut tidak lagi masuk dalam daftar pengecualian akibat konsentrasi kepemilikan. 

“Ketiga saham tersebut akan ditinjau berdasarkan metodologi standar MSCI Global GIMI dalam rebalancing Agustus mendatang,” ujarnya publikasi riset yang diterbitkan pada Kamis (17/7/2025). 

Menurut Prasetya, berdasarkan estimasi harga saham BREN harus berada di atas Rp9.000 per saham atau naik sekitar 16,9% untuk memenuhi kriteria masuk. 

Di luar saham Grup Barito, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) juga disebut sebagai kandidat kuat untuk masuk ke dalam kategori MSCI Indonesia Big Cap. 

“Hal ini didukung oleh nilai FFMC yang tinggi sebesar US$6,6 miliar atau minimum US$1,5 miliar, rata-rata nilai transaksi harian US$7,2 juta per hari, serta rasio nilai transaksi rerata tahunan yang telah melampaui batas 15%.”

Sementara itu, Head of Research Kiwoom Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengatakan bahwa dicabutnya perlakuan khusus terhadap saham BREN, CUAN, dan PTRO diharapkan mendorong arus modal asing masuk.

“Harapan dari capital inflow akan bisa semakin deras mengalir ke pasar Indonesia memunculkan harapan indeks harga saham gabungan [IHSG] masih bisa melanjutkan kenaikan ke arah 7.100-7.200,” kata Liza baru-baru ini. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro