Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Kendaraan Listrik Berpotensi Naik Jangka Pendek, Tersetrum Subsidi

Kebijakan subsidi kendaraan listrik ini berpotensi hanya memiliki dampak jangka pendek bagi saham-saham terkait.
Kebijakan subsidi kendaraan listrik ini berpotensi hanya memiliki dampak jangka pendek bagi saham-saham terkait.
Kebijakan subsidi kendaraan listrik ini berpotensi hanya memiliki dampak jangka pendek bagi saham-saham terkait.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham produsen kendaraan listrik diproyeksi bakal mengalami penguatan sementara setelah pemerintah resmi mengeluarkan kebijakan subsidi kendaraan listrik.

Analis Teknikal Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis mengatakan kebijakan tersebut akan memiliki dampak positif jangka pendek. Diketahui, pemerintah memutuskan memberikan bantuan atau subsidi senilai Rp7 juta per motor listrik untuk 200.000 unit motor mulai 20 Maret 2023 sampai dengan Desember 2023

“Dampak jangka pendek relatif positif, terlihat dari penguatan sejumlah saham emiten yang menjual produk kendaraan listrik yang memenuhi kriteria dari Pemerintah,” kata Alrich kepada Bisnis, Selasa (7/3/2023).

Menurut Alrich untuk kinerja perusahaan produsen kendaraan listrik perlu diperhatikan. Pasalnya, kebijakan subsidi kendaraan listrik ini berpotensi hanya memiliki dampak jangka pendek bagi saham-saham tersebut.

 Menurut dia, sisi produksi hingga penjualan setelah keluarnya kebijakan subsidi kendaraan listrik perlu diperhatikan. Hal ini untuk melihat dampak kebijakan tersebut terhadap tingkat penjualan.

“Untuk jangka panjang/sustainabily perlu diperhatikan perkembangan kinerja, terutama di sisi penjualan setelah penerapan insentif tersebut untuk melihat seberapa besar dampak insentif ke volume penjualan. Saat ini, insentif tersebut belum terefleksi dampaknya pada laporan keuangan terbaru,” kata Alrich.

Sementara itu, Phintraco menyebut terdapat dua saham yang perlu dicermati yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) dan PT Indika Energy Tbk. (INDY). Diketahui SLIS merupakan produsen motor Selis dan INDY adalah produsen motor ALVA lewat anak usahanya.

Untuk saham SLIS, target terdekat berada di resistance 202 sampai 210.  Kendati demikian, Phintraco menyebut investor perlu mewaspadai potensi profit taking ketikan menguji level ini. Dia mengatakan jika terjadi pullback, terdapat sejumlah level yang perlu diperhatikan dalam melakukan trading buy.

“Potensi pullback ke 190. Selama bertahan di 190, SLIS menjaga peluang kembali uji resistance 210. Stoploss di bawah 170 untuk swing trading. Resistance : 210 Pivot : 190 Support : 170,” tulis Head of Research Phintraco Valdy K.

Sementara itu, untuk INDY, investor dapat mencermati peluang buy on support apabila tertahan di level 2.200. Menurut dia ada potensi rebound terdekat untuk uji resistance 2350-2380.

“Jika penguatan berlanjut, target berikutnya di kisaran 2450. Stoploss : <2150,” kata Valdy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper