Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN karya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyelesaikan proyek Gedung Central Medical Unit 3 (CMU3) atau Gedung Kanigara RSUP Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam tempo 4 bulan.
Proyek dengan nilai kontrak sebesar Rp252 miliar secara resmi diresmikan penggunaannya oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PUPR yang diwakili Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti yang didampingi Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti.
Director of Operation I & QSHE Perseroan I Ketut Pasek Senjaya Putra menyampaikan pembangunan Gedung Kanigara ini dikerjakan Waskita selama empat bulan. Adapun yang dikerjakan Perseroan di Gedung Kanigara adalah pekerjaan site development, struktur, arsitektur, mekanikal elektrikal & plumbing serta interior.
“Pengerjaan proyek Gedung Central Medical Unit 3 (CMU3) atau Gedung Kanigara RSCM ini dikerjakan Perseroan selama empat bulan. Gedung yang Perseroan bangun ini merupakan transplantation center, advanced diabetes center (layanan pusat pengampu diabetes melitus, uronefro dan gastro hepato, layanan bedah, dan layanan intensive care unit (ICU) yang terpusat,” katanya, Senin (6/3/2023).
Untuk mempercepat pembangunan, WSKT memiliki strategi yaitu improvement kolom balok baja. Desain awal dari perencana diperlukan kolom baru dan pembesaran balok beton lalu dilakukan rekayasa desain berupa struktur baja. Kemudian improvement pondasi koridor kencana lalu improvement rigid dan juga improvement penyesuaian model ACP.
WSKT memiliki pengalaman membangun beberapa rumah sakit seperti RS Cahya Kawaluyan Padalarang, RSUD Pasar Minggu, RS Darurat Covid-19 Pulau Galang Batam dan beberapa Ruang Isolasi Covid-19. Gedung CMU3 RSCM ini dibangun di atas tanah seluas 2.400 m2 dengan luas bangunan 24.500 m2 yang memiliki 12 lantai, 1 basement dan luas lantai dasar 1.800 m2.
Baca Juga
Adapun WSKT per Januari 2023 ini perseroan telah memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp1,38 triliun. Capaian tersebut meningkat 139,29 persen dari Rp579,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Manajemen WSKT menyebut mayoritas kontrak baru berasal dari proyek BUMN, yakni 71,93 persen dari Rp1,38 triliun. Kemudian 18,01 persen berasal dari pengembangan bisnis, dan 10,06 persen berasal dari pemerintah.
Beberapa proyek yang menjadi sorotan WSKT dari kontrak baru Januari 2023 adalah jalan Tol Probolinggo – Banyuwangi (Probowangi) Paket Tiga senilai Rp996,82 miliar, dan peremajaan UIN Gunung Djati Bandung senilai Rp131,71 miliar.
Berdasarkan tender, WKST telah memenangkan tender dengan total nilai kontrak Rp1,12 triliun. Kemudian sebanyak Rp249,66 miliar berasal dari tender anak usaha, dan kontrak baru tanpa tender senilai Rp7,72 miliar.
Berdasarkan proyek, kontrak yang diperoleh melalui JO mencapai Rp1 triliun atau sekitar 72,48 persen dari total nilai kontrak baru di Januari 2023. Kemudian kontrak yang berasal dari non JO mencapai Rp381,37 miliar atau setara 27,52 persen.
Kemudian beberapa proyek lainnya berasal dari entitas usaha WSKT, yakni PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP), PT Waskita Karya Infrastruktur, dan PT Waskita Karya Realty Projects. Masing-masing memiliki nilai kontrak sebesar Rp184,38 miliar, Rp40,11 miliar, dan Rp25,17 miliar.