Bisnis.com, JAKARTA - PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) memastikan pasokan bahan bakar minyak di kawasan Jabodetabek tetap aman.
Menanggapi kasus kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, Direktur dan Corporate Secretary AKR Corporindo Suresh Vembu menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga yang terkena dampak.
"AKR, BP AKR dan Terminal tangki AKR Vopak Jakarta bersiap untuk memastikan pasokan di wilayah Jakarta dan mendukung Pemerintah," ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (4/3/2023).
Terminal tangki AKR hasil kerja sama dengan Royal Vopak di pelabuhan Tanjung Priok berkapasitas 350.000 kilo liter akan mendukung pasokan bensin ke Jabodetabek.
"JTT juga mempertahankan tingkat keselamatan tertinggi sesuai standar Internasional dan baru-baru ini memenangkan penghargaan organisasi keselamatan dunia untuk keselamatan," imbuh Suresh.
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta melaporkan terjadinya kebakaran Pipa Pertamina di Jl. Tanah merah Bawah RT.12 RW.09 Kel. Rawa Badak Selatan Kec. Koja Jakarta Utara.
Baca Juga
Pada kejadian kebakaran pipa bahan bakar minyak (BBM) milik Pertamina di Depo Plumpang, Jakarta Utara, menewaskan 13 orang yang terdiri dari 10 dewasa dan tiga anak. Selain itu, jumlah korban luka bakar yang telah dievakuasi ada sebanyak 49 orang terdiri dari tiga anak dan 46 dewasa.
"Kami sudah mempersiapkan semuanya mulai dari obat-obatan, paramedis yang cukup, dan ambulans," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).
Pertamina berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk para korban yang terdampak insiden kebakaran tersebut.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati memastikan pasokan BBM masih tetap aman, karena dipasok dari beberapa terminal BBM terdekat yakni Terminal BBM Tanjung Gerem, Terminal BBM Cikampek, dan Terminal BBM Ujung Berung.
Adapun, pada Sabtu (4/3/2023) pukul 02.30 WIB, situasi di lapangan mulai kondusif. Para petugas pemadam terlihat mengemasi peralatan mereka yang menandakan aktivitas pemadaman telah usai.
Insiden kebakaran Depo Plumpang bukan pertama terjadi. Berdasarkan catatan sejarah, fasilitas yang beroperasi pada 1974 itu pernah mengalami kebakaran pada tahun 2009. Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 21.15 WIB itu membakar satu tangki premium berkapasitas 10 ribu kiloliter dan menimbulkan kerugian sekitar Rp17 miliar.