Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengelola ritel Alfamidi PT Midi Utama Indonesia Tbk. (MIDI) membukukan pertumbuhan kinerja yang lebih tinggi sepanjang 2022, seiring dengan pertambahan gerai.
Pendapatan bersih MIDI sepanjang 2022 tercatat mencapai Rp15,62 triliun, meningkat 15,01 persen dibandingkan dengan 2021 sebesar Rp13,58 triliun. Kenaikan ini lebih tinggi daripada 2021 sebesar 7,30 persen year on year (YoY).
Mayoritas pendapatan disumbang penjualan produk makanan sebesar Rp9,13 triliun. Angka itu mencerminkan kenaikan 16,10 persen YoY dari 2021 sebesar Rp7,86 triliun. Sementara itu, penjualan nonmakanan mencapai Rp4,34 triliun atau naik 11,54 persen YoY.
Beban pokok pendapatan MIDI juga naik 14,84 persen menjadi Rp11,67 triliun, dari sebelumnya Rp10,16 triliun. Meski demikian, perseroan masih membukukan kenaikan laba kotor sebesar 15,51 persen secara YoY menjadi Rp3,95 triliun miliar dan laba usaha meningkat 31,07 persen YoY menjadi Rp637,90 miliar.
Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah Rp398,91 miliar, naik 47,91 persen dibandingkan dengan Rp269,68 miliar pada 2021.
Emiten yang juga mengelola Lawson melalui anak usahanya itu tercatat menargetkan pertumbuhan kinerja moderat pada 2022, di tengah antisipasi inflasi dan kenaikan tingkat suku bunga.
Baca Juga
Seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih, total jumlah gerai yang dikelola Alfamidi juga bertambah. Setidaknya terdapat 2.171 gerai per Desember 2022, naik 140 gerai daripada akhir Desember 2021 sejumlah 2.030 gerai.
MIDI belum lama ini mendapat persetujuan para pemegang sahamnya untuk menggelar pemecahan nilai saham atau stock split. Alfamidi akan memecah nilai saham yang semula Rp100 per saham menjadi Rp10 per saham atau dengan rasio pemecahan saham 1:10. Jumlah saham setelah stock split akan menjadi 28.823.530.000 (28,82 miliar) dari sebelumnya sebanyak 2.882.353.000 (2,88 miliar).
Berikut jadwal stock split MIDI :
Pengumuman jadwal pelaksanaan Stock Split : 28 Februari 2023
Akhir perdagangan saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 3 Maret 2023
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 6 Maret 2023
Akhir penyelesaian transaksi saham dengan nilai nominal lama di Pasar Reguler dan Negosiasi : 7 Maret 2023
Tanggal penentuan Pemegang Rekening yang berhak atas hasil Stock Split (Recording Date) : 7 Maret 2023
Periode peniadaan perdagangan di Pasar Tunai selama 2 hari bursa (Suspensi di Pasar Tunai) : 6–7 Maret 2023
Awal perdagangan saham dengan nilai nominal baru di Pasar Tunai : 8 Maret 2023