Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. (UNTR) membukukan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2022. Pendapatan dan laba bersih UNTR meningkat sepanjang 2022. Lalu, bagaimana prospeknya?
Analis Aldiracita Sekuritas Timothy Gracianov mengatakan UNTR mencetak kinerja yang kuat pada 2022 dengan laba bersih Rp21 triliun, di atas ekspektasi Aldiracita Sekuritas. Pertumbuhan kinerja ini sebagian besar didorong oleh peningkatan harga batu bara dan permintaan alat berat sepanjang 2023.
"Meski demikian, tahun 2023 mungkin akan menantang karena harga komoditas yang turun dan volume penjualan emas yang berkurang," tulis Timothy dalam risetnya, Selasa (28/2/2023).
Untuk tahun 2023, Aldiracita Sekuritas memproyeksikan penurunan laba bersih sebesar 15,4 persen secara tahunan ke Rp17,8 triliun, yang sebagian besar disebabkan oleh harga rata-rata penjualan batu bara yang lebih rendah, volume penjualan emas yang lebih rendah, dan pertumbuhan volume penjualan Komatsu yang tertahan.
Aldiracita Sekuritas memberikan rekomendasi buy terhadap saham UNTR, dengan target harga Rp28.450 per saham.
Sebagaimana diketahui, UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp123,6 triliun pada 2022. Pendapatan ini meningkat 55,56 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp79,46 triliun.
Baca Juga
Pendapatan UNTR ini berasal dari pendapatan mesin konstruksi sebesar Rp51,84 triliun, kontraktor penambangan Rp54,6 triliun, penambangan batu bara Rp34 triliun, penambangan emas Rp7,65 triliun, industri konstruksi Rp1,03 triliun, dan energi sebesar Rp201 miliar.
Secara persentase mesin konstruksi menyumbang 30 persen ke pendapatan, kontraktor penambangan sebesar 38 persen, pertambangan batu bara 25 persen, pertambangan emas 6 persen, industri konstruksi 1 persen, dan energi kurang dari 1 persen.
UNTR juga berhasil mencatatkan peningkatan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21 triliun. Laba bersih ini meningkat 104,34 persen, dari Rp10,2 triliun di 2021.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.