Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

United Tractors (UNTR) Cetak Laba Bersih Rp21 Triliun Sepanjang 2022

United Tractors (UNTR) mencatatkan peningkatan laba bersih hingga 104,34 persen menjadi Rp21 triliun sepanjang 2022.
Alat berat merek Komatsu. Istimewa
Alat berat merek Komatsu. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT United Tractors Tbk. (UNTR) mencatatkan peningkatan pendapatan dan laba bersih sepanjang 2022. UNTR membukukan pendapatan bersih Rp123,6 triliun pada 2022 atau meningkat 55,56 persen dibandingkan 2021 sebesar Rp79,46 triliun.

Pendapatan UNTR ini berasal dari pendapatan mesin konstruksi sebesar Rp51,84 triliun, kontraktor penambangan Rp54,6 triliun, penambangan batu bara Rp34 triliun, penambangan emas Rp7,65 triliun, industri konstruksi Rp1,03 triliun dan energi sebesar Rp201 miliar.

Secara persentase mesin konstruksi menyumbang 30 persen ke pendapatan, kontraktor penambangan sebesar 38 persen, penambangan batu bara 25 persen, penambangan emas 6 persen, industri konstruksi 1 persen, dan energi kurang dari 1 persen.

Manajemen menjelaskan volume penjualan alat berat Komatsu tercatat sebanyak 5.753 unit atau naik 86 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 3.088 unit. Peningkatan penjualan alat berat didorong oleh peningkatan permintaan dari semua sektor utama pengguna alat berat. 

Dari total keseluruhan penjualan alat berat, sebesar 60 persen diserap sektor pertambangan, 19 persen diserap sektor konstruksi, 11 persen diserap sektor kehutanan, dan sisanya sebesar 10 persen ke sektor perkebunan.

Unit usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA). Sampai dengan kuartal IV/2022, unit usaha kontraktor penambangan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp47,4 triliun, naik sebesar 43 persen dibandingkan 2021.

PAMA mencatat volume produksi batu bara sebesar 116 juta ton, relatif sama dengan tahun 2021 dan peningkatan volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) sebesar 12 persen, dari 852 juta bcm menjadi 954 juta bcm, dengan rata-rata strip ratio sebesar 8,2 kali meningkat dari 7,3 kali.

Kemudian, unit usaha UNTR di bidang pertambangan batu bara dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA). Total penjualan batu bara sampai triwulan keempat 2022 mencapai 9,9 juta ton, termasuk 2,4 juta ton batu bara kokas, meningkat 10 persen dari 2021 sebesar 9,0 juta ton.

Didorong dengan meningkatnya rata-rata harga jual batu bara, pendapatan unit usaha pertambangan batu bara meningkat sebesar 127 persen, dibandingkan pada 2021 menjadi Rp31,1 triliun.

Kemudian, unit usaha UNTR di bidang pertambangan emas dijalankan oleh PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

Sampai Desember 2022, total penjualan dari tambang emas Martabe mencapai 286.000 ons, turun sebesar 13 persen dari tahun 2021 sebesar 330.000 ons, karena adanya penurunan kadar emas yang ditambang. Pendapatan bersih unit usaha pertambangan emas sampai dengan bulan Desember 2022 turun sebesar 8 persen menjadi Rp7,7 triliun.

Dari usaha konstruksi, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) adalah perusahaan publik di bidang jasa konstruksi yang sahamnya sebanyak 82,2 persen dimiliki oleh PT Karya Supra Perkasa (KSP), anak perusahaan UNTR.

Sampai dengan kuartal IV/2022, unit usaha industri konstruksi membukukan pendapatan bersih sebesar Rp949 miliar atau turun 35 persen dibandingkan Rp1,5 triliun pada 2021.

ACSET membukukan rugi bersih sebesar Rp449 miliar, lebih rendah dibandingkan rugi bersih sebesar Rp696 miliar pada 2021. Kerugian bersih terutama disebabkan oleh perlambatan beberapa proyek yang sedang berlangsung.

Naiknya pendapatan UNTR ini turut meningkatkan beban pokok pendapatan UNTR sebesar 48,59 persen menjadi Rp88,8 triliun, dari Rp59,7 triliun secara tahunan atau year on year (YoY).

Dengan pendapatan dan beban pokok tersebut, UNTR tercatat mampu membukukan laba bruto sebesar Rp34,7 triliun, meningkat 76,75 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp19,6 triliun.

UNTR juga berhasil mencatatkan peningkatan laba setelah pajak yang diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp21 triliun. Laba bersih ini meningkat 104,34 persen, dari Rp10,2 triliun di 2021.

Adapun, hingga akhir 2022, UNTR membukukan jumlah aset sebesar Rp140,4 triliun, naik dibandingkan 2021 yang sebesar Rp112,5 triliun.

Kemudian jumlah liabilitas naik menjadi Rp50,9 triliun di akhir Desember 2022, dibandingkan dengan akhir Desember 2021 yang sebesar Rp40,7 triliun. 

Sementara itu, jumlah ekuitas UNTR meningkat dari Rp71,8 triliun di akhir 2021, menjadi Rp89,5 triliun di akhir 2022. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper