Bisnis.com, JAKARTA — Emiten Grup Astra PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) mencatatkan penurunan rugi bersih sebesar 35,87 persen menjadi Rp442,02 miliar pada semester II/2022. Adapun pendapatan ACST turun 30 persen menjadi Rp1,03 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2022, ACST mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp1,03 triliun. Angka ini turun 30 persen dari Rp1,49 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan bersih ACST terdiri dari jasa konstruksi, jasa penunjang konstruksi, dan perdagangan untuk pihak ketiga dan pihak berelasi.
Pendapatan bersih pihak ketiga untuk jasa konstruksi tercatat menurun 40,66 persen menjadi Rp556,49 miliar, kemudian jasa penunjang konstruksi turun 57,02 persen menjadi Rp70,65 miliar, dan perdagangan meningkat 169 persen menjadi Rp43,33 miliar.
Adapun total pendapatan bersih dari pihak ketiga mencapai Rp670,48 miliar atau turun 40,04 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Kemudian pendapatan bersih dari pihak berelasi untuk jasa konstruksi tercatat menurun 3,75 persen menjadi Rp356,43 miliar, jasa penunjang konstruksi meningkat 66,15 persen menjadi Rp9,93 miliar, dan perdagangan turun 62,5 persen menjadi Rp15 juta.
Baca Juga
Total pendapatan bersih dari pihak berelasi mencapai Rp366,39 miliar atau turun 2,65 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Selanjutnya, ACST mencatatkan penurunan beban penjualan dari Rp333,33 miliar menjadi Rp20,15 miliar pada semester II/2022. Adapun rugi kotor ACST meningkat 111,22 persen menjadi Rp311,94 miliar.
Setelah dikurangi berbagai beban yang dapat diefisienkan, ACST mencatatkan rugi komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp442,02 miliar pada semester II/2022. Angka ini menurun 35,87 persen dari Rp698,27 pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, jumlah aset ACST menurun 17,41 persen dari Rp2,47 triliun di akhir 2021 menjadi Rp2,11 triliun pada 31 Desember 2022. Di sisi lain, jumlah liabilitas naik 5,65 persen dari Rp1,36 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp1,44 triliun pada 31 Desember 2022.
Kemudian untuk kas dan setara kas pada akhir tahun terjadi penurunan 56,36 persen dari Rp471,65 miliar menjadi Rp205,8 miliar.