Bisnis.com, JAKARTA — PT Transkon Jaya Tbk. (TRJA) mencatatkan perolehan nilai kontrak baru Rp1 triliun sepanjang 2022.
Corporate Secretary TRJA Alexander Syauta mengatakan capaian nilai kontrak Rp1 triliun tersebut merupakan bentuk upaya perseroan dalam melakukan ekspansi demi menciptakan pasar baru. Hal ini juga merupakan bentuk TRJA dalam memperluas cakupan area operasional, perluasan fasilitas usaha, hingga penambahan sumber daya manusia.
TRJA berhasil membeli lebih dari 700 unit kendaraan baru sehingga total kendaraan yang dimiliki saat ini mencapai total 3.156. Adanya penambahan jumlah tersebut juga turut menambah cakupan area operasional.
“Perusahaan berhasil menambah beberapa titik baru di Pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur, salah satunya adalah Provinsi Gorontalo,” ujar Alexander dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2023).
Adapun dia mengatakan Provinsi Gorontalo memiliki potensi tambang yang cukup besar khususnya untuk emas dan mineral lainnya. TRJA akan fokus pada ekspansi bisnis dalam hal perluasan cakupan area wilayah operasional, perluasan cakupan jenis industri, dan menambah proporsi penyewaan bus.
TRJA juga mulai melakukan ekspansi pada industri nikel di wilayah Indonesia Barat. Dia menyebut perseroan sudah mendirikan kantor perwakilan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Wilayah tersebut dinilai sebagai salah satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.
Baca Juga
Di tahun 2023 TRJA terus menumbuhkan skala bisnis yang lebih besar, fokus perseroan masih akan tetap pada ekspansi bisnis dalam hal perluasan cakupan area wilayah operasional dan perluasan cakupan jenis industri serta menambahkan proporsi penyewaan Bus.
Selain itu, perseroan akan memulai untuk berekspansi di Wilayah Indonesia Barat, dan tentunya akan lebih fokus lagi untuk menjangkau industri nikel, dimana untuk ekspansi ke industri nikel sendiri perseroan sudah melakukan beberapa strategi untuk memaksimalkan ekspansi tersebut, dimulai dari berpartisipasi dalam seminar dan pameran dagang industri nikel, sampai dengan mendirikan kantor perwakilan di Kabupaten Morowali yang merupakan salah satu daerah penghasil nikel terbesar di Indonesia.