Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indo Tambangraya (ITMG) Bidik Ekspor Batu Bara ke Eropa di 2023

Indo Tambangraya Megah (ITMG) membidik pasar Eropa di 2023, peluang baru selain pasar ekspor yang sudah mapan seperti China dan India.
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id
Aktivitas pertambangan batu bara kelompok usaha PT Indo Tambangraya Megah Tbk. /itmg.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) membidik pasar ekspor batu bara ke eropa di tahun 2023 ini.

Direktur Komunikasi Korporat dan Hubungan Investor ITMG Yulius Gozali mengatakan tahun ini ITMG masih akan tetap fokus membidik ekspor pada pasar yang sudah mapan seperti China dan Jepang. ITMG juga terus mencari peluang di negara yang ekonominya tengah bertumbuh seperti Bangladesh, Vietnam, dan negara-negara lainnya.

"Selain itu, berbagai negara Eropa juga menjadi pasar potensial pada 2023, karena menggunakan batu bara sebagai salah satu pilihan energi. Hal ini karena konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut," kata Yulius kepada Bisnis, Senin (27/2/2023).

Sebagai informasi, sepanjang 2022 ITMG tercatat melakukan ekspor ke beberapa negara di Asia seperti Taiwan, China, Hong Kong, dan Korea sebesar US$958,7 juta. Ekspor ke wilayah ini meningkat 45,83 persen dibanding pada 2021 sebesar US$657,4 juta.

Begitu pula dengan ekspor ke negara-negara tetangga di Asia Tenggara, India, dan Pakistan yang naik 84,65 persen secara tahunan pada 2022 yang mencapai US$1,02 miliar, dari US$555,08 juta pada 2021.

Sementara itu, ekspor ke Jepang juga meningkat 157,4 persen menjadi US$962,5 juta, dari US$373,9 juta di 2021. Adapun eskpor ke pasar Eropa perseroan sepanjang 2022 sebesar US$25,3 juta, yang sebelumnya tidak dilakukan pada 2021.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 ITMG membukukan peningkatan 75 persen terhadap pendapatan bersihnya, yakni dari US$2,07 miliar di 2021, menjadi US$3,63 miliar pada 2022.

Anak usaha ITMG Indominco Mandiri (IMM) memberikan kontribusi US$1,05 miliar terhadap pendapatan bersih ITMG, disusul Trubaindo Coal Mining (TCM) sebesar US$1,27 miliar. Lalu Bharinto Ekatama sebesar US$1,59 miliar, Jorong Barutama Greston (JBG) sebesar US$103,91 juta, dan Kitadin sebesar US$48,5 juta.

Naiknya pendapatan ITMG juga turut membuat naik beban pokok pendapatan menjadi US$1,74 miliar. Beban pokok ini naik 50,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$1,16 miliar.

ITMG mampu mencatatkan peningkatan laba kotor hingga 106,69 persen menjadi US$1,89 miliar pada 2022, dari US$916,5 juta secara tahunan atau year on year (yoy).

Dengan pendapatan dan beban tersebut, laba bersih ITMG sepanjang 2022 tercatat melonjak hingga 152,3 persen dari US$475,5 juta di 2021, menjadi US$1,2 miliar di 2022 atau setara dengan Rp18,26 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper