Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan tambang PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) memproyeksikan harga batu bara masih bisa terjaga di level yang tinggi pada 2023.
Direktur Corporate Communications & Investor Relations Indo Tambangraya Megah Yulius Gozali mengatakan ITMG melihat tren harga batu bara pada 2023 masih akan dipengaruhi oleh konflik geopolitik dan tingginya harga komoditas energi lainnya seperti gas.
Melihat faktor-faktor tersebut, ditambah dengan masih terbatasnya pasokan batu bara, ITMG memperkirakan harga batu bara masih akan terjaga di level yang tinggi pada 2023.
"Dengan masih terbatasnya pasokan batu bara, khususnya pada batu bara berkalori tinggi, harga batu bara memiliki tendensi untuk terjaga pada level yang tinggi," ujar Yulius kepada Bisnis, Kamis (29/12/2022).
Sebelumnya, Presiden Direktur ITMG Mulianto Lie menuturkan selama 2022 ITMG menikmati harga batu bara yang cukup tinggi dan pihaknya melihat kemungkinan harga ini akan terus berlanjut di 2023.
"Tetapi, yang menjadi strategi kami, kami akan terus mengoptimalisasi tambang-tambang yang ada, kami harus benar-benar bisa mengambil manfaat dari situasi yang baik di 2022," ucap Mulianto.
Baca Juga
Adapun, Yulius menuturkan saat ini rencana produksi batu bara ITMG masih menunggu persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya atau RKAB pertambangan dari Kementerian ESDM.
ITMG tercatat memproduksi sejumlah 18,2 juta ton batu bara pada 2021 dari beberapa tambang miliknya. Pada tahun ini, ITMG berencana untuk memproduksi sekitar 17,5 juta-18,8 juta ton batu bara.