Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Jelang Pertemuan The Fed, GOTO dan BBNI Pimpin Koreksi Big Cap

IHSG melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023) jelang pertemuan The Fed terkait kebijakan suku bunga.
IHSG melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023) jelang pertemuan The Fed terkait kebijakan suku bunga. Bisnis/Arief Hermawan P
IHSG melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023) jelang pertemuan The Fed terkait kebijakan suku bunga. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan Rabu (22/2/2023) jelang pertemuan The Fed. Indeks komposit melemah 0,92 persen ke 6.809,96 di tengah antisipasi investor pada risalah rapat The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia.

Berdasarkan data RTI pukul 15.01 WIB, IHSG melemah 63,43 poin dan sempat mencapai level tertinggi di 6.875,39 dan terendah di 6.781,22 sepanjang sesi. Sebanyak 173 saham menguat, 353 saham melemah, dan 190  saham di posisi yang sama dengan penutupan kemarin.

Penurunan IHSG terutama disebabkan oleh melemahnya saham-saham di sektor teknologi. Sektor ini menutup perdagangan dengan koreksi sebesar 2,35 persen. Kemudian sektor kesehatan menyusul dengan pelemahan 1,90 persen dan industrial turun finansial 1,19 persen. Sektor industri menjadi satu-satunya yang menguat dengan kenaikan sebesar 0,10 persen.

Di tengah pelemahan IHSG, saham PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menjadi pemimpin top gainer dengan kenaikan 24,80 persen sehingga parkir di Rp312 per saham. Kemudian disusul FMII yang naik 24,40 persen dan MEDS menguat 16,25 persen.

Sementara itu, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) menjadi saham paling boncos dengan koreksi 6,93 persen persen ke Rp188 per saham. Kemudian AMAN dan INDR menyusul dengan koreksi masing-masing sebesar 6,90 persen dan 6,86 persen.

Di jajaran saham-saham berkapitalisasi besar, mayoritas ditutup di zona merah. Koreksi harga terdalam terjadi pada GOTO sebesar 4,13 persen, kemudian BBNI turun 2,21 persen, dan BMRI melemah 1,96 persen.

Beberapa yang menguat adalah ASII sebesar 0,90 persen, BYAN naik 0,54 persen, dan TLKM menguat 0,52 persen.

Phintraco Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melemah ke support level di kisaran 6.820–6.840 karena kemarin ditutup di bawah MA20.

Pelaku pasar masih mengantisipasi rilis risalah FOMC The Fed yang akan dirilis pada Rabu (22/2/2023) waktu setempat. Pelaku pasar berharap memperoleh sinyal mengenai puncak The Fed Rate dari risalah tersebut.

Saat ini, pasar mengantisipasi setidaknya tiga kali kenaikan The Fed Rate di semester I/2023. Jelang rilis risalah tersebut, nilai tukar rupiah berpotensi melemah, terlebih setelah data indeks manufaktur dan jasa di AS meningkat di Februari 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper