Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) menargetkan pertumbuhan produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) bisa mencapai 5 persen pada 2023. Perseroan pun mengalokasikan belanja modal Rp1,7 triliun.
Presiden Direktur Astra Agro Lestari Santosa mengatakan mayoritas produksi perseroan berasal dari buah luar, baik itu perkebunan plasma maupun kebun masyarakat independen. Jumlahnya sekitar 55 persen dari total produksi.
"Mestinya plus minus 5 persen tapi kita kira-kira 55 persen produksi datang dari buah luar baik itu plasma maupun kebun masyarakat independen, nah ini yang kami berharap bisa tumbuh nantinya," kata Santosa di Jawa Tengah, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Dia mengatakan saat ini tanaman sawit milik AALI sudah matang. Menurut dia curah hujan dan usia tanaman sangat mempengaruhi produksi perseroan.
Lebih lanjut, Santosa mengungkapkan perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp1,7 triliun, meskipun belum final. Alhasil, capex AALI tahun 2023 kemungkinan berada di rentang Rp1,5 triliun - Rp1,7 triliun.
"Kalau capex kami range-nya antara Rp1,5 sampai Rp1,7 triliun, ini masih belum final," kata Santosa.
Baca Juga
Menurut Santosa, capex terbesar untuk tanaman belum menghasilkan. Alokasi capex perseroan untuk tanaman belum menghasilkan di rentang 50 persen hingga 70 persen. Dia juga menyebut angka capex nantinya akan bergantung pada fluktuasi harga pupuk.
"Range mungkin antara 50-70 persen, lihatnya harga pupuk semester II belum tahu, pupuk komponen paling besar untuk perawatan," katanya.
Lebih lanjut, Santosa mengatakan perseroan akan menggunakan kas perusahaan untuk mendanai belanja modal tahun ini. Dia memastikan pihaknya tidak berencana untuk mencari pendanaan dari luar untuk pembiayaan capex.
"Karena kan kami sudah refinance tahun lalu, jadi mostly pasti kami akan ambil dari internal cash flow," katanya.