Bisnis.com, SEMARANG — Emiten perkebunan dan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI) angkat bicara ihwal kemungkinan pembagian dividen untuk tahun buku 2022.
Presiden Direktur AALI Santosa menegaskan pembagian dividen akan diputuskan dalam rapat pemegang saham (RUPS) perseroan.
Pemegang saham perseroan pasti mempertimbangkan kondisi keuangan perusahaan dalam membagikan dividen.
"Suka-suka dia mau mutusin 40 persen atau 50 persen suka-suka pemegang saham," kata Santosa di Jawa Tengah, dikutip Sabtu (18/2/2023).
Hanya saja, kata Santosa, kebijakan pemegang saham AALI soal dividen dalam beberapa tahun terakhir jarang berubah.
"selama ini kira-kira berapa, kecuali ada sesuatu yang istimewa kan baru berubah, kalau enggak, Kan saya tidak bisa mutusin kalau dividen. Lihat saja selama ini, saya gabisa ngomong juga kalau pemegang saham ngomong naik ya naik, kalau dia bilang simpen aja ya simpen. Keputusan di RUPS, nanti April," kata Santosa.
Baca Juga
Diketahui, pada Oktober 2022 lalu, perseroan membagikan dividen interim tunai sebesar Rp85 per saham.
Corporate Secretary AALI Mario Casimirus Surung Gultom dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan pembagian dividen interim tahun buku 2022 ini mengacu pada keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris AALI pada tanggal 29 September 2022.
Total nilai dividen interim yang dibagikan adalah Rp163,59 miliar (Rp163.598.508.305) atau setara dengan Rp85 per saham.
Sementata itu, AALI mencatatkan penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih per kuartal III/2022.
Lini bisnis perkebunan sawit grup Astra itu, membukukan pendapatan sebesar Rp16,52 triliun per kuartal III/2022. Pencapaian tersebut turun 8,31 persen dibandingkan dengan pendapatan Rp18,01 triliun per September 2021.
Secara rinci, pendapatan dari sektor minyak sawit mentah dan turunannya menjadi kontributor terbesar pencapatan AALI dengan torehan Rp14,61 triliun. Namun, penjualan dari segmen turun dari sebelumnya Rp16,35 triliun.
Menyusul di belakangnya adalah penerimaan dari inti sawit dan turunan senilai Rp1,84 triliun, naik dari perolehan di periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak Rp1,57 triliun. Sementara itu, pendapatan lain-lain tercatat sebanyak Rp63,24 miliar.
Sejalan dengan penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan AALI turun menjadi Rp13,85 triliun dari periode yang sama sebelumnya sebesar Rp14,03 triliun. Laba bruto masih menurun menuju Rp2,66 triliun dari sebelumnya Rp3,61 triliun.
AALI mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan sebesar Rp1,21 trilliun per September 2022, turun 17,29 persen dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,47 triliun.