Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Terkoreksi Lagi ke Rp15.123, Dolar AS Rebound

Rupiah dibuka terkoreksi tipis dengan indeks dolar AS yang bergerak sideways, ke Rp15.123.
Rupiah dibuka terkoreksi tipis dengan indeks dolar AS yang bergerak sideways, ke Rp15.123. Bisnis/Himawan L Nugraha
Rupiah dibuka terkoreksi tipis dengan indeks dolar AS yang bergerak sideways, ke Rp15.123. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah dibuka kembali melemah ke Rp15.123 per dolar AS meskipun indeks dolar AS bergerak sideways.

Mengutip data Bloomberg, Kamis (9/2/2023) pukul 09.05 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,19 persen atau 28 poin ke Rp15.123 per dolar AS. Rupiah melemah seiring dengan indeks dolar yang naik tipis 0,02 persen ke 103,39.

Adapun beberapa mata uang kawasan Asia turut melemah hari ini seperti dolar Taiwan melemah 0,05 persen, won Korea Selatan melemah 0,25 persen, ringgit Malaysia melemah 0,21 persen, dan baht Thailand melemah 0,18 persen.

Sebelumnya, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan dolar terjadi usai Ketua Federal Reserve Jerome Powell gagal memberi sinyal baru dari dorongan hawkish terhadap pasar tenaga kerja yang tangguh di AS. Hal ini membuat investor bertaruh bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan naik lebih jauh.

“Dalam sesi tanya jawab di hadapan Economic Club of Washington pada hari Selasa, Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu bergerak lebih tinggi dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat tetapi menegaskan kembali bahwa dia merasa proses disinflasi sedang berlangsung,” ujar Ibrahim dalam riset, Rabu (8/2/2023).

Adanya reli singkat pada greenback setelah laporan pekerjaan blockbuster menunjukkan bahwa nonfarm payrolls telah naik 517.000 pekerjaan pada Januari 2023. Hal ini membuat indeks dolar AS ke level tertinggi 103,96 pada Selasa (7/2/2023).

Penetapan harga berjangka menunjukkan pelaku pasar berharap kenaikan suku bunga the Fed berada dipuncaknya 5,1 persen pada Juni 2023. Sementara pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk mengajukan calon gubernur dan dua wakil gubernur Bank Jepang kepada parlemen Jepang.

Dari dalam negeri, Indonesia mengalami pertumbuhan perekonomian 5,31 persen pada 2022. Angka ini naik dari 2,61 persen secara year-on-year (YoY).

Meski demikian, dia menyebut ada risiko perlambatan perekonomian di Indonesia. Hal ini sejalan dengan menurunnya harga komoditas dan energi sehingga pasar ekspor diperkirakan melambat dalam beberapa bulan kedepan.

“Tak terkecuali pertumbuhan investasi juga ikut melambat. Melambatnya investasi di Indonesia akibat kenaikan suku bunga,” jelasnya.

Hal ini membuat munculnya risiko perlambatan perekonomian indonesia di 2023. Adapun perekonomian Indonesia diperkirakan tidak seburuk yang diprediksi. Hal ini terlihat dari kontribusi ekspor Indonesia terhadap PDB hanya 25 persen, sedangkan perekonomian akan tumbuh 4,5 persen sampai 5 persen.

Namun, Ibrahim menyebut dampak perekonomian global terhadap Indonesia akan terbatas. Probabilitas Indonesia mengalami resesi pun masih relatif kecil.

Ibrahim menyebut untuk perdagangan hari ini rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif. Namun, berpeluang ditutup menguat pada rentang Rp15.080 - Rp15.150.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper