Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Tukar Rupiah Menguat Tipis ke Rp15.145 Usai Dolar AS Tergelincir

Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Rabu (8/2/2023), namun masih bertengger di atas Rp15.100 per dolar AS. 
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin
Foto gambar mata uang rupiah dengan nominal Rp100.000. - Bloomberg/Brent Lewin

Bisnis.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis pada awal perdagangan Rabu (8/2/2023), namun masih bertengger di atas Rp15.100 per dolar AS

Mengutip data Bloomberg, Rabu (8/2/2023) pukul 09.15 WIB, rupiah dibuka menguat 0,02 persen atau hanya 3 poin ke Rp15.145 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar melemah tipis 0,05 persen ke 103,37. 

Menyalip rupiah, nilai tukar peso Filipina menguat 0,44 persen. Selain itu ringgit Malaysia terpantau menguat 0,07 persen, won Korea Selatan naik 0,01 persen, dan dolar Taiwan menguat 0,13 persen. 

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi sebelumnya menyebutkan dolar AS melemah dari reli pada awal pekan, tetapi masih di posisi tinggi dekat puncak satu bulan karena para pedagang menaikkan perkiraan tingkat suku bunga Federal Reserve AS yang diperlukan untuk menjinakkan inflasi.

Pasar AS sempat pulih dari keterkejutan laporan pekerjaan Jumat di Amerika Serikat, yang menunjukkan bahwa non-farm payrolls melonjak 517.000 pada Januari, menegaskan pasar tenaga kerja yang tangguh. Laporan tersebut memberi tenaga untuk penguatan mata uang AS di sesi sebelumnya. 

Adapun, imbal hasil Treasury AS telah meningkat didukung ekspektasi suku bunga yang lebih tinggi, dengan imbal hasil dua tahun menyentuh level tertinggi satu bulan di 4,49 persen pada Senin, dan imbal hasil dua tahun terakhir mencapai 4,42 persen.

Sementara itu, dari sisi internal, cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai US$139,4 miliar atau sekitar Rp2.111,8 triliun, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar US$137,2 miliar. 

Peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah. Selain itu juga dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa. Sedangkan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Bank Indonesia memandang ke depan cadangan devisa tetap memadai. Optimisme tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional," ujarnya dalam riset, Selasa (7/2/2023). 

Untuk perdagangan hari ini, Rabu (8/2/2023), Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.130 - Rp15.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper